RSS

Perkembangan IPTEK dalam Kehidupan Sosial

DAMPAK PERKEMBANGAN IPTEK TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL



A.    Perkembangan Iptek
            Perkembangan dunia iptek yang demikian pesatnya telah membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Pengembangan iptek dianggap sebagai solusi dari permasalahan yang ada. Sementara orang bahkan memuja iptek. sebagai liberator yang akan membebaskan mereka dari kungkungan kefanaan dunia. Iptek diyakini akan memberi umat manusia kesehatan, kebahagiaan dan imortalitas.
Dalam peradaban modern yang muda, terlalu sering manusia terhenyak oleh disilusi dari dampak negatif iptek terhadap kehidupan umat manusia. Kalaupun iptek mampu mengungkap semua tabir rahasia alam dan kehidupan, tidak berarti iptek sinonim dengan kebenaran. Sebab iptek hanya mampu menampilkan kenyataan. Kebenaran yang manusiawi haruslah lebih dari sekedar kenyataan obyektif. Kebenaran harus mencakup pula unsur keadilan. Tentu saja iptek tidak mengenal moral kemanusiaan, oleh karena itu iptek tidak pernah bisa mejadi standar kebenaran ataupun solusi dari masalah-masalah kemanusiaan.{mospagebreak} Dampak positif dan dampak negative dari perkembanganteknologi dilihat dari berbagai bidang.
B. Hubungan  Iptek Dengan  Kehidupan Sosial
Dalam  abad  XX  IPTEK  berkembang  pesat berkat pemakaian alat-alat yang  makin sempurna,  sehingga  mendapat sebutan IPTEK modern. Kemajuan IPTEK  mendorong  majunya  teknologi  yang  makin dapat  memakmurkan  kehidupan manusia, karena tujuan  teknologi  memang diadakan untuk  kebutuhan  manusia.  Namun, di samping tujuan dapat tercapai,  terjadi pula dampak sampingan ( side-effect )  yang dapat mengganggu. Untuk  itu diupayakan  peningkatan kegunaan teknologi  dan memperkecil  dampaknya. Bila hal tersebut tercapai, maka kegiatan mempergunakan  teknologi  mamperoleh  nilai ekonomis  yang berarti. Misalnya,  pemakaian pesawat terbang  besar dan cepat memudahkan orang mencapai tujuan, tetapi  kejatuhannya  menimbulkan risiko besar. Jadi,  tujuan dapat dicapai dengan hasil maksimal, sementara dampaknya diperkecil.
Abraham  Harold Maslow   berbendapat,  bahwa manusia  adalah makhluk yang memiliki berbagai kebutuhan  yang digambarkan sebagai piramida. Landasannya lebar, makin ke atas   makin kecil. Kebutuhan pertama yang wajib dipenuhi manusia adalah  kebutuhan fisik yang juga dapat  disebut sebagai  kebutuhan primer ( basic needs ) : sandang, pangan, dan papan ( tempat tinggal ). Setelah kebutuhan fisik  terpenuhi, manusia perlu  keamanan  demi kelangsungan  hidupnya. Kemudian diperlukan  bermasyarakat  sebagai kehidupan  sosial selaku  homo socius. 
Manusia yang dapat lebih cepat dan banyak  memperoleh  kebutuhan hidupnya  merasa perlu  memperoleh  harga diri. Akhirnya  manusia  memerlukan aktualisasi  diri sebagai  tujuan tertinggi.  Keempat  tujuan terakhir, yaitu keamanan, pengakuan sosial, harga diri, dan aktualisasi  diri merupakan  kebutuhan psikis, yang dapat juga  disebut sebagai  kebutuhan  sekunder  ataupun tersier. Dari hari ke hari kebutuhan  manusia baik fisik maupun psikis   terus meningkat, secara kuantitatif  maupun kualitatif.
Pengetahuan teknologi ( technological  knowledge )  merupakan  pengetahuan mengenai  proses-proses  fisik yang  secara operasional  terwujud  dalam teknologi. Sehingga  kemampuan  berteknologi ( technological  capability )  merupakan  usaha untuk  menggunakan tenaga teknologi  secara efektif  yang dapat dicapai  melalui  upaya teknologis ( technological  effort ). Tujuan  positifnya  bagi manusia  yang akan dicapai, sementara  dampak  sampingan yang negatif  perlu diperkecil.
Kehidupan sosial dipengaruhi oleh kemajuan teknologi. Kebutuhan manusia akan pangan sangat dipengaruhi oleh kemajuan teknologi pertanian, sedangkan kebutuhan akan komunikasi dipengaruhi oleh teknologinya, seperti media cetak, media elektronik yang selain untuk berkomunikasi, juga dapat memperluas wawasannya.  Masyarakat memang banyak yang mengeluh dampak negatif dari teknologi, tetapi kegiatannya terus dilakukan karena tetap masih lebih banyak untung daripada ruginya.
C. Dampak  Perkembangan Iptek  Pada Kebutuhan Pokok
1.      Pangan
Pangan merupakan kebutuhan  pokok yang paling utama sebab tanpa pangan manusia  akan mati. Kelestarian hidupnya  terancam, dan manusia berusaha untuk menjauhkan diri dari  kematian. Alam menyediakan macam-macam kebutuhan  pangan untuk  diusahakan dengan teknologi, mula-mula sederhana, makin hari makin maju.
Di Indonesia  kebutuhan  pangan yang tradisional  dapat dipenuhi  sesuai dengan lingkungan  alamnya.  Di Indonesia  bagian barat  yang banyak  memperoleh  hujan,  padi yang setelah ditumbuk  menjadi beras  merupakan makanan pokok.
Sayuran  dan buah-buahan  merupakan pelengkap  kebutuhan makan.  Agar produktivitasnya  dapat lebih  tinggi, maka untuk kesuburan  tanaman  diberi pupuk.  Yang tradisional  adalah pupuk kandang yang alami ( hayati ), sedangkan yang modern  adalah pupuk buatan, produksi pabrik  yang makin dinilai mempunyai dampak  negatif  terhadap  kesehatan  manusia.  Bangsa asing  di Jakarta lebih suka mengkonsumsi  hasil pertanian yang memakai  pupuk alami daripada  pupuk pabrik. Hal itu  merupakan  kesempatan bagi pengusaha  pertanian modern  karena harga hasilnya jauh lebih tinggi daripada produksi  pertanian  biasa yang banyak memakai  pupuk pabrik.
Jumlah penduduk  terus meningkat,  sementara  itu tanaman bahan makanan mudah terganggu  penyakit, sehingga diperlukan usaha meningkatkan  hasil pertanian sekaligus  dapat menghindarkan tanaman dari penyakit. Caranya  dengan mempergunakan teknologi pertanian, terutama  dengan revolusi hijau ( green revolution ). Selain  benih unggul, perlu ditunjang oleh teknologi  penggarapan  tanah, pemeliharaan hasilnya  dan pengolahan.
2.      Sandang
Sandang  atau pakaian sekarang bukan lagi  sekedar  melindungi  tubuh terhadap  gangguan  cuaca,  melainkan  sudah meningkat  sebagai lambang  status sosial, lebih-lebih  sebagai  barang  dagangan.  Karena orang zaman  sekarang  tidak cukup memiliki dua stel  pakaian, lebih dari  dua jumlahnya  dan macam-macam  kegunaannya.
Dahulu pernah  orang memakai  kulit kayu  sebagai  pakaian, tetapi populasi penduduk jauh lebih pesat  daripada  tanaman penghasilnya.  Oleh karena itu,  dipergunakan kapas yang  memerlukan cara tanam  dan olah yang lebih tinggi  tekologinya.  Ini pun sekarang tidak dapat juga mencukupi  kebutuhan  manusia  akan sandang.  Sutra yang dihasilkan  oleh ulat   merupakan  bahan yang lembut dan  bagus yang dahulu pusatnya di Cina.  Sementara itu bangsa-bangsa di Timur Tengah  mempergunakan  bulu domba  yang menghasilkan  wol sebagai  bahan sandang  yang bagus.  Itu pun tidak cukup, sehingga  orang dengan teknologi  yang lebih maju  mempergunakan  serat sintesis baik yang  berasal dari  tanaman  yang diproses  secara kimiawi  menjadi benang ( rayon )  maupun dari bahan tambang  seperti batu bara atau minyak  bumi yang  diproses menjadi  polyester, poliprolin, atau polietilin. Kegiatan-kegiatan  yang sifatnya  positif  tersebut, sekaligus  diantisipasi segi  negatifnya. Bahan  sintesis  yang bersifat  plastik  jangan sampai  menimbulkan sampah plastik  dengan jalan  mengolahnya  kembali  atau mencari  bakteri yang mampu memakan bahan  plastik.
Manusia  seni ( Homo aestheticus )  menginginkan juga keindahan dalam soal sandang. Tradisi  menenun  dan membatik yang banyak  menghasilkan karya seni dilanjutkan sebagai barang kerajinan yang masih dilakukan dengan tangan. Karena dikerjakan dengan tangan  makan waktu  yang lama, berakibat harganya mahal. Karena pasarannya baik, maka orang berusaha  menghasilkan batik dengan sitem cap  ( bukan yang tulis ) yang pasarannya cukup baik. Sebagian produk batik di Indonesia  menjadi barang ekspor, tetapi tersaingi  negala lain seperti Malaysia sebagai negara industri yang makin maju.
3.      Papan
Papan  yang berarti  tempat tinggal pada mulanya  hanya sebagai tempat untuk memperoleh  rasa aman, terlindung dari gangguan cuaca atau  binatang, malahan  mungkin  dari manusia yang lain.  Rumah tradisional  yang dihasilkan dibuat dari bahan alami yang terdapat di sekitar tempat  tinggal.
Bahan bangunan  seperti daun  rumbia, ijuk, kayu ( sirap ), bamboo ( dopi ),  lalang  dipergunakan  orang untuk rumah  bahan atap. Dinding rumsanya bamboo,  kayu, pelepah, sedang untuk rumah  panggung, lantai rumah dibuat dari bamboo  atau  kayu. Bahan bangunan rumah tradisional  mudah dan cepat rusak (  sekitar 10 tahun ) karena cuaca atau  dimakan rayap, sehingga pada batas  waktu tertentu terkapsa  diperbaiki, bahkan diganti. Biasanya  cukup mahal, sehingga  secara ekonomis  merugikan.
Manusia  berusaha  memperoleh  tempat tinggal  yang aman dan nyaman. Untuk itulah dibangun  rumah yang bahan-bahannya  lebih tahan lama, dapat  puluhan bahkan ratusan tahun. Hasil  alam yang diolah disesuaikan dengan kebutuhan. Tanah liat  dijadikan genting, bahkan  tambang yang menghasilkan  seng dijadikan atap. Temboh rumah  dari bata yang diberi lapisan dengan  bahan semen, lantai  yang bahannya  dari semen  dalam wujud  tegel  atau keramik  menghasilkan  tempat tinggal yang kuat  dan lebih  tahan lama. Konsekuesinya,  harganya  lebih mahal.
D. Dampak  Dari Pembangunan  Indrustri
Menurut  Alfin  Toffler dalam bukunya  Gelombang  Ketiga (The Third Wave ), kegiatann manusia  untuk mencukupi  kebutuhannya  akan pangan  menimbulkan gelombang pertama  yang memakan  waktu sekitar  7.000  tahun.  Manusia berusaha  secara evolutif  dari food  gathering menjadi food  producing  dan tercukupilah kebutuhan  hidupnya  dari hasil pertanian.  Kebutuhan yang terus  meningkat secara  kualitatif  dan kuantitatif  mendorong  usaha mencukupi  kebutuhan  sekunder  yang dicukupinya  dalam gelombang  kedua berupa  kegiatan atau revolusi industri. Kegiatan yang dilakukan manusia  berkat makin banyak  pengalaman dan kecerdasan cukup makan waktu sekitar  dua abad saja.  Perubahan yang  mendasar terjadi : dari kehidupan  agraris  menjadi industrial. Dampaknya  dalam kehidupan makin meluas, urbanisasi, polusi, kehidupan sosial, dan lebih-lebih  ekonomi.
Urbanisasi  dalam pengetahuan lama dan sempit ( mikro )  merupakan perpindahan penduduk  dari pedesaan ke perkotaan. Terjadilah  perubahan-perubahan  pada para  urbanisan : dari petani  menjadi pekerja, dari berbahasa  daerah  ke bahasa nasional Indonesia, dari pola hidup yang  komunal menjadi individual. Budaya-budaya  daerah asing bertemu  dan membentuk  budaya  nasional sebagai  puncak-puncak.
Dampak industri yang  sangat terasa  dalam bidang  ekonomi. Pemakaian  mesin  menghasilkan  produksi  yang  melimpah. Produk  banyak  demikian  tidak tertampung  lagi  dalam pasaran  local  atau nasional, sehingga  harus disalurkan  ke pasar  internasional.  Demi kelancaran  pemasaran,  para kapitalis  modern  mempengaruhi  politik pemerintahannya.  Mendesak  agar pemerintah  mendukung usahanya  mencari atau  merestui  pasaran  di negara lain,  bila perlu  dengan dukungan militer yang kers. Timbullah  imperialisme  modern yang menitikberatkan kegiatannya  dalam  bidang ekonomi setelah  terjadi revolusi  industri.
Di samping  mencari daerah pemasaran, juga dilakukan usaha memperoleh bahan mentah  yang murah.  Cara demikian menyebabkan  keuntungan kaum kapitalis  yang didukung pemerintah yang  imperialis memperoleh  keuntungan yang sangat besar.  Bahan mentahnya murah dibeli,  hasil industrinya  dijual mahal ( berkat  teknologinya  yang lebih baik ). Contohnya  paling terkenal  adalah imperialis  Inggris  sebelum Perang Dunia I : dari India  sebagai jajan dibeli kapas dan di negeri  itu juga  tekstil  dengan harga yang cukup bersaing  terhadap  kerajinan tenun.
E.  Dampak  Iptek  Dalam Bidang  Komunikasi
Sebelum dipergunakan alat-alat komunikasi yang elektronik, manusia berkomunikasi secara alami. Manusia berhadapan  muka ( face to face ) berbicara dalam keakraban  untuk jarak lebih jauh dengan  tanda-tanda  seperti dengan  kentongan, tanda morse, atau memakai  bendera.
Setelah  manusia menemukan alat komunikasi  elektronik yang diawali  dengan penemuan  telepon oleh Alexander  Graham Bell  ( 1847-1922 )  komunikasi  secara tatap muka seperti  hilang. Hanya  suara yang terdengar. Mudah-mudahan pesawat  telepon yang juga dilengkapi  dengan gambar dapat  kembali menempatkan komunikasi yang akrab.  Sarana komunikasi  dengan radio dan televisi  dalam wujud  bentuk berita  menyebabkan  manusia mengetahui  juga berita  tentango orang atau  bangsa lain.  Pemakaian  telepon,  radio telah ada di Indonesia  sejak zaman  Belanda,  tetapi televisi  baru ada tahun 1962  dan hanya  dimiliki oleh Pemerintah.  Sejak tahun 1989 di Indonesia  telah ada lima stasiun  televisi swasta.
Komunikasi  melalui telepon mengalami beberap  kali kemajuan. Pada mulanya  telepon  mempergunakan kawat sebagai  sarana penghubungnya dan diperlukan orang sebagai pengatur  ( operator ).  Kemudian  ada telepon  otomat yang tidak memerlukan operator. Sekarang orang dengan muda dapat berhubungan dengan telepon  melalui satelit. Indonesia  memiliki Palapa yang dikendalikan  melalui stasiun Bumi  di Cibinong.
Komunikasi  secara tertulis  yang tradisional  dilakukan dengan surat. Yang modern  telah mempergunakan telegram, teleks,  facsimile yang bekerjanya jauh lebih cepat. Komunikasi dengan cara-cara tersebut di atas praktis memberikan nilai positif bagi manusia. Hanya biaya  yang relatif  lebih mahal yang harus ditanggung. Hal-hal yang negatif  praktis tidak ada. Suatu sumbangan besar bagi  kesejahteraan manusia.
F. Dampak  Iptek  Terhadap  Kesehatan
Penyakit  berupa kuman  secara  ekologi  memang harus ada di Bumi. Kalau tidak ada, dunia  akan penuh dengan  makhluk hidup  yang pada akhirnya  Bumi tidak mampu lagi mendukung kehidupan manusia. Ada  sejumlah penyakit  yang menular, sehingga membahayakan  masyarakat,  di antaranya  malaria, kolera, cacar,  paru-paru, frambusia,  dan kelamin. Sekarang  yang menakutkan  adalah AIDS ( Acquired  Immmunodeficiency syndrome ), yaitu  penyakit  akibat manusia  kehilangan  kekebalan tubuh  dan sampai sekarang  belum diperoleh  obatnya  yang mujarab.  Penularannya  terutama  melalui hubungan  kelamin, jarum suntik  yang tidak  steril lagi  setelah dipergunakan  oleh penderita AIDS.
Dengan adanya perkembangan IPTEK manusia medapatkan berbagai kemudahan dalam melaksanakan kegiatannya sehari-hari. Bahkan saat sekarang ini hampir setiap orang itu tidak bisa terpisah dari adanya teknologi, setiap orang memanfaatkan alat komunikasi langsung jarak jauh seperti HP untuk berhubungan dengan orang lain yang berjauhan. Orang kalau ingin bepergian ke luar negeri tidak lagi memerlukan waktu yang lama, karena mereka tinggal naik pesawat terbang, dengan beberapa menit saja mereka sudah sampai di tempat tujuan yang dituju, selain itu berbagai kegiatan yang pada awalnya dilakukan dengan menggunakan banyak tenaga manusia untuk mengerjakannya, kini dengan adanya perkembangan IPTEK semuanya itu dapat teratasi dengan penggunaan tenaga mesin untuk melakukan pekerjaan tersebut dengan waktu yang relative lebih cepat daripada menggunakan tenaga manusia secara manual.
Dengan demikian dapat dipahami bahwa adanya perkembangan IPTEK, manusia sangat banyak terbantu untuk memenuhi berbagai kebutuhan dan menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari, tetapi disisi lain manusia juga harus sadar akan adanya berbagai macam ancaman yang dapat ditimbulkan oleh adanya perkembangan IPTEK tersebut, yang akan dapat membahayakan bagi manusia itu sendiri.
G.Kesimpulan Dan Saran
   Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) banyak memberikan manfaat bagi kehidupan sosial masyarakat. IPTEK sangat berpengaruh dalam berbagai bidang, diantaranya:
a.             IPTEK pada  kebutuhan  pokok
b.            IPTEK pada pengembangan industri
c.            IPTEK pada  bidang  komunikasi
d.             IPTEK pada  bidang  kesehatan
            Dengan memperhatikan perkembangan dan kemajuan zaman dengan sendirinya pemanfaatan dan penguasaan IPTEK mutlak diperlukan untuk mencapai kesejahteraan bangsa. Perkembangan IPTEK di berbagai bidang di tengah perkembangan zaman yang semakin pesat semestinya dapat meningkatkan kualitas SDM di tengah bermunculannya dampak negative dari adanya perkembangan IPTEK, sehingga diperlukan pemikiran yang serius dan mantap dalam menghadapi permasalahan dalam penemuan-penemuan baru tersebut.
      Adanya  Ilmu pengetahuan dan Teknologi  ( IPTEK ) adalah  buah pikiran manusia, manusia mengelola untuk  kemaslahatan  hidupnya. Dengan  cara meneliti,  mengembangkan, dan mengkaji  objek  penelitian sesuai dengan  keperluannya.  Untuk itu, kita semua  harus  mengenalkan IPTEK sebagai  bekal kemajuan hidupnya.  Kita harus mencitakan  alat-alat yang  bermanfaat  bagi kehidupan  sosial, melalui  IPTEK. Dan satu hal yang penting bagi  dalam mengembangkan  ITPEK kita harus  mengembangkan  ilmu pengetahuan yang ramah lingkungan untuk mengurangi   negatif  dari sebuah  teknologi.
sumber : http://cumi2kering.blogspot.com/2012/03/dampak-perkembangan-iptek-terhadap.html

0 komentar:

Posting Komentar