GPS adalah kependekan dari Global Positioning System, merupakan system
navigasi berbasis satelit yang dikembangkan oleh Departemen
Pertahanan Amerika yang didukung oleh 27 jaringan satelit.
GPS terdiri dari 3 segmen: Segmen angkasa, Segmen kontrol/pengendali,
dan Segmen pengguna. Dimana segmen angkasa terdiri dari 24 satelit yang
beroperasi dalam 6 orbit pada ketinggian
20.200 km dan inklinasi 55 derajat dengan periode 12 jam (satelit akan kembali ke titik yang sama dalam 12 jam).
Satelit tersebut memutari orbitnya sehingga minimal ada 6 satelit yang
dapat dipantau pada titik manapun di bumi ini. Satelit tersebut
mengirimkan posisi dan waktu kepada pengguna seluruh dunia.
Setiap satelit mentransmisikan dua sinyal yaitu L1 (1575.42 MHz) dan
L2 ( 1227.60 MHz). Sinyal L1 dimodulasikan dengan dua sinyal
pseudo-random yaitu kode P (Protected) dan kode C/A (coarse/aquisition).
Sinyal L2 hanya membawa kode P. Setiap satelit mentransmisikan kode
yang unik sehingga penerima (perangkat GPS) dapat mengidentifikasi
sinyal dari setiap satelit. Pada saat fitur “Anti-Spoofing” diaktifkan,
maka kode P akan dienkripsi dan selanjutnya dikenal sebagai kode P(Y)
atau kode Y.
Perangkat GPS yang dikhususkan buat sipil hanya menerima kode
C/A pada sinyal L1 (meskipun pada perangkat GPS yang canggih dapat
memanfaatkan sinyal L2 untuk memperoleh pengukuran yang lebih teliti).
Perangkat GPS menerima sinyal yang ditransmisikan oleh satelit GPS.
Dalam menentukan posisi, kita membutuhkan paling sedikit 3 satelit
untuk penentuan posisi 2 dimensi (lintang dan bujur) dan 4 satelit untuk
penentuan posisi 3 dimensi (lintang, bujur, dan ketinggian).
Semakin banyak satelit yang diperoleh maka akurasi posisi kita akan
semakin tinggi. Untuk mendapatkan sinyal tersebut, perangkat GPS harus
berada di ruang terbuka. Apabila perangkat GPS kita berada dalam ruangan
atau kanopi yang lebat dan daerah kita dikelilingi oleh gedung tinggi
maka sinyal yang diperoleh akan semakin berkurang sehingga akan
suSskar untuk menentukan posisi dengan tepat atau bahkan tidak dapat
menentukan posisi.
Melalui GPS kita dapat mengetahui keberadaan suatu objek di mana pun
objek itu berada di seluruh muka bumi baik di darat, laut maupun udara.
sumber : http://www.superspring.co/apa-Itu-gps-dan-cara-kerjanya
Manfaatkan Fitur A-GPS pada Smartphone Android Mu
Diposting oleh
Unknown
/
Comments: (0)
Ponsel-ponsel pintar juga menuntut penggunanya untuk pintar agar semua fitur yang telah ada pada smartphone berguna dengan maksimal untuk memudahkan penguna dalam kebutuhannya, sayang juga kan kalo punya smartphone tapi cuman buat foto, telefon dan sms doank. Salah satu fitur yang ada dalam smartphone android adalah A-GPS atau sering disebut GPS saja. Sering dipakai gak nihh GPS di smartphone mu?
Sebelunm membahas lebih lanjut, tak kasih bocoran dulu tentang apa itu GPS meskipun udah banyak yang tau, nggak ada salahnyakan kalo tak ingetin lagi [hehee...]. Global Positioning System (GPS) adalah sistem yang menyediakan informasi posisi secara terus menerus di berbagai tempat di bumi. Karena GPS dapat diakses oleh sejumlah orang yang tidak terbatas, maka GPS adalah sebuah sistem yang pasif. Selain untuk mengetahui posisi/letak suatu tempat atau benda tertentu, GPS juga membantu untuk mencari rute tercepat dan banyak digunakan sebagai alat bantu navigasi. Assisted GPS (A-GPS) sebenarnya sama dengan GPS tapi pada sistem ini ada bantuan dari base station dalam penentuan posisi yaitu jaringan internet dari operator yang digunakan untuk memperbaiki koordinat/posisi sehingga receiver GPS dapat memproses lebih cepat, akurat, dan efisien. Karena A-GPS menggunakan jaringan internet maka pengguna harus merelakan penggunaan pulsa untuk data. Teknologi A-GPS inilah yang saat ini banyak digunakan dalam smartphone.
Lantas apakah harus menggunakan pulsa untuk menggunakan fitur A-GPS pada smartphone kita?
Jika smartphone anda sekarang sudah tertanam A-GPS tak usah kuatir pulsa anda akan habis tersedot untuk akses data karena A-GPS juga dapat menjalankan moda offline, artinya A-GPS bisa bekerja murni mengandalkan sinyal satelit.
Terus bagaimana kita bisa memanfaatkannya dengan cara offline?
tentunya dibutuhkan applikasi tambahan untuk menggunakannya. Ada banyak sekali aplikasi untuk navigasi untuk dijalankan secara offline seperti papago, IGO, NDrive, Navitel, dll. aplikasi-aplikasi tersebut dapat anda beli di Google Play, tapi buat yang suka gratisan nih ada NDrive yang siap untuk di download, untuk aplikasi yang lainnya silahkan dicari sendiri [heheee...].Untuk ukuran filenya tergolong besar buat aplikasi hape sekitar 100MB, yang terdiri dari 3 file utama (apk, data, dan zbi) didalamnya sudah termasuk peta untuk Indonesia. Silahkan download melalui link dibawah. Cara instalnya sudah tersemat dalam file download.
sumber : http://asmblogs07.blogspot.com/2013/01/manfaatkan-fitur-gps-pada-smartphone.html
CARA MEN-DOWNLOAD FILE BERUKURAN BESAR DENGAN WAKTU RELATIF SINGKAT
Diposting oleh
Unknown
/
Comments: (0)
Tidak jarang kita melakukan download file ketika sedang melakukan browsing menggunakan mozilla firefox ataupun opera. Sebenarnya tidak terlalu menjadi masalah bila ukuran file yang kita download masih tergolong kecil, download pun bisa berlangsung dalam waktu yang relatif cepat atau singkat. Tetapi problem muncul ketika file yang akan kita download tergolong berukuran besar seperti file video atau film. Atau mungkin jangankan video, mp3 pun akan terasa berat bila bila jaringan yang kita gunakan sedang sibuk apalagi menggunakan dial-up. Untuk mengatasi problem download tersebut kita tidak bisa hanya menggunakan tool download bawaan milik mozilla firefox dan opera saja, tetapi kita membutuhkan lebih dari itu: sebuah download manager atau download accelerator! Software untuk download tersebut merupakan salah satu jalan keluar terbaik untuk mempercepat proses download yang kita lakukan, terutama untuk mempercepat proses download file-file berukuran besar seperti video, music, ataupun berbagai macam file lainnya dari Myspace, YouTube, Imeem, Pandora, Rapidshare atau dari sumber download lainnya di internet. Software gratis yang bagus untuk mempercepat download tersebut diantaranya adalah: Download Accelerator Plus, Orbit Downloader, Star Downloader Free, Internet Turbo 2003, GetGo Download Manager. Sementara untuk software yang tidak gratis seperti Internet Download Manager, GetRight, Internet Download Accelerator.
Secara umum semua software download manager tersebut memiliki kemampuan untuk menghentikan sementara (pause) dan melanjutkan kembali proses download (resume) dari hasil download terakhir (alias tidak dimulai kembali dari awal). Jadi ketika koneksi internet anda jelek / terputus, anda bisa melanjutkan kembali pada keesokan harinya pada saat bukan jam sibuk. Kemampuan yang lain yang tidak kalah pentingnya adalah mampu untuk mencari situs mirror untuk file-file yang sedang di download plus mampu untuk melakukan segmentasi proses download(yang juga harus didukung server tempat file tersebut berasal). Sebagai contoh, bila anda menggunakan fasilitas download default yang ada pada mozilla firefox atau opera maka umumnya proses download file tersebut hanya akan berlangsung menggunakan 1 (satu) koneksi dengan 1 (satu) segmen. Berbeda dengan menggunakan Orbit Downloader. Secara default orbit downlader akan memecah menjadi 8 koneksi download dengan beberapa segment.
sumber :http://lpk-unigama.com/berita-173-cara-mendownload-file-berukuran-besar-dengan-waktu-relatif-singkat.html
KETIKA LAPTOP KETUMPAHAN CAIRAN
Diposting oleh
Unknown
/
Comments: (0)
Perlu kita ketahui bahwa cairan dapat menghantarkan listrik, sehingga pada saat Laptop ketumpahan cairan, hubungan positif dan negatif bisa bersatu yang mengakibatkan short/konslet sehingga dapat merusak komponen disekitar korsleting terjadi. Biasanya yang terkena adalah komponen power. Korsleting/short hanya dapat terjadi pada saat komponen dialiri listik (dalam keadaan hidup) jadi kemungkinan terjadinya korsleting/short pada saat Laptop dalam keadaan mati sangat kecil sekali.
Tindakan yang harus dilakukan pada saat Laptop ketumpahan cairan:
Segera matikan laptop bila dalam keadaan hidup. Lepaskan battere dan adaptor/charger, buka flip lcd sampai maximal terbuka lalu posisikan laptop tertelungkup/terbalik dan biarkan beberapa saat sehingga cairan yang sudah terlanjur masuk mengalir keluar.
Lepaskan keyboard dan jemurlah keyboard ditempat yang tidak terlalu panas dalam keadaan terbalik. Jika cairan berupa kopi (yang lengket) kuas sela-sela keyboard dengan menggunakan air. Jangan ditekan, kemudian jemurlah seperti cara diatas beberapa jam lalu blower dengan menggunakan kipas angin. Pada saat proses pengipasan tekan2lah setiap tuts agar tuts keyboard tidak lengket.
Blower bagian laptop dalam posisi berdiri menyamping, dengan posisi fentilasi fan dibagian bawah untuk meyakinkan sisa-sisa cairan keluar dari fentilasi tersebut.
Jikalau tumpahan berjumlah banyak sebaiknya seluruh bagian laptop dibuka dan dikeringkan. Jika anda tidak yakin dapat melakukannya sendiri sebaiknya menghubungi service centre terdekat.
Pasang kembali semua bagian, tanpa menggunakan battery sambungkan listrik dari adaptor, jangan langsung dihidupkan. Perhatikan gejala-gejala yang timbul. Dekatkan penciuman ke Laptop, jika mencium sesuatu yang berbau hangus, segera lepaskan koneksi power dan blower kembali seperti tahapan diatas untuk beberapa waktu. Semakin lama semakin baik. Kemudian ulangi tahapannya. Apabila sudah tidak ada indikasi bau ataupun hal hal yang mencurigakan, lepaskan adaptor kemudian pasang battery. Lihat reaksinya. Jika tidak ada indikasi yang mencurigakan pasang adaptor dan perhatikan Lead lampu battery indikator menyala atau tidak. Jika menyala hidupkan laptop anda. Jika ternyata masih ada indikasi yang mencurigakan(tidak seperti biasanya) sebaiknya menghubungi service centre terdekat untuk mencegah kerusakan yang lebih parah.
sumber : http://lpk-unigama.com/berita-178-ketika-laptop-ketumpahan-cairan.html
5 PRODUK MENARIK GOOGLE YANG BELUM BANYAK DIKETAHUI UMAT MANUSIA
Diposting oleh
Unknown
/
Comments: (0)
1. GOOGLE NOTEBOOK
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKCMNR1FC_ezkKQWC0ysERqLOHkyeQCcSfMCkjzkGzvxPAoYOkDBNm5CU3w6zcFEvcJJgfAPdqrMaoJtMx1KTIcH23zKqu5EsaDcSITbXOyljZpi8lzY2w7cMlTybjjBHH6u-X-XygXVBl/s400/google-notebook.png)
Bagaimana Anda membuat catatan hal-hal sementara Anda browsing situs di Internet? Memiliki notebook ini cukup membantu, tetapi tidak mungkin untuk bawa bersama Anda setiap waktu. Google Notebook adalah alternatif yang sangat kuat yang memungkinkan Anda menyimpan catatan Anda secara online. Ini akan menolong sementara Anda bekerja pada setiap proyek atau mengumpulkan informasi.
Bagian terbaik tentang Google Notebook adalah bahwa Anda dapat mengaksesnya di mana pun Anda inginkan, asalkan komputer memiliki koneksi internet aktif. Aplikasi online gratis ini tersedia sebagai ekstensi browser Mozilla Firefox dan Internet Explorer.
2. Google SketchUp
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgunLEcT0uHUeYXGLiNCwiNIRKtqLSnNbGbjwLnJYAWtU6xf2VN8IC8hls-2DuCwCSFlRmYa-EHdCaIXz-RvJ6xcKMYSgWH22yvmzIb5jVo4rh5UQm9JVbS6LpmAGFmgpl-tS1YuFpGHfkB/s400/clip_image004_thumb1.jpg)
Google SketchUp adalah aplikasi gratis dimaksudkan untuk membuat sketsa 3D.
Tidak seperti konvensional lainnya program CAD 3D, SketchUp sangat menyenangkan untuk bekerja dengan karena antarmuka grafis yang user friendly. Anda bahkan dapat mencari desain yang dibuat oleh pengguna lain di Google SketchUp, sehingga Anda bisa mendapatkan inspirasi untuk desain Anda sendiri.
3. Google Page Creator
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqxdr_X4e5Bzql-YswPULPFZxtuaX1d-oHatZ8F9hLBsNvWS-6E50QtBioyUwPILBeGuU_qo1eZoIPKQ8q5WxAqhe6n8I7_3zaC1ScKAWDk1EaHaWQ3oh-u7-_qpsi6UAfkRNMGXN8CkaX/s400/clip_image006_thumb1.jpg)
Google Page Creator adalah sebuah aplikasi berbasis web yang dapat digunakan untuk membuat website dan halaman web. Halaman yang Anda buat akan di-host oleh Google sendiri.
Google Page Creator memberikan Anda 100MB ruang penyimpanan gratis dan berbagai template untuk memilih dari. Hal ini memungkinkan Anda untuk menangani semua elemen HTML dan JavaScript tanpa banyak pengetahuan dari mereka. Ini juga menawarkan tiga unik untuk setiap pengguna subdomain seperti http://username.googlepages.com.
4. Google Base
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAP5Qz9952KhXYZ0Uo4A5kREcGb6YAoO51ahA8Trg5ffkV58qNOFFIHSgdU1WODvWD7sLATB1RVLp1aPQSmfxQ1yVMZLa-o45OHt9MTqUR_0eC2_TkWr6qSfVsZfAPS6Ghfn4J75ZOrdJw/s400/clip_image008_thumb.jpg)
Google
Base memungkinkan siapa saja yang memiliki account Google posting apa
saja (teks atau gambar) asalkan berada di bawah Google Base Aturan dan
Peraturan.![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAP5Qz9952KhXYZ0Uo4A5kREcGb6YAoO51ahA8Trg5ffkV58qNOFFIHSgdU1WODvWD7sLATB1RVLp1aPQSmfxQ1yVMZLa-o45OHt9MTqUR_0eC2_TkWr6qSfVsZfAPS6Ghfn4J75ZOrdJw/s400/clip_image008_thumb.jpg)
Isinya bisa baris, iklan, catatan kuliah atau resep. Apapun jenis konten, Google Base membuat konten yang dapat dicari di Google. Anda bahkan diperbolehkan untuk menambahkan kata-kata Anda sendiri yang akan membantu orang untuk menemukan konten Anda.
5. Google Movies
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3SGcVnUktunz0jpcHueg-YTLBULK85zoZ_cozaDc5W-pcKmfOGXLIsT9CHljp_6Jp1-lD7FKTFHJEFLCBLIKCRCmeeMBM_y85DIo3rAmoQ8HfHWe23wbMrWtUcJU9ClSsZ0mucs5AAkpX/s400/clip_image010_thumb.jpg)
Google Movies memungkinkan Anda menemukan film-film yang dimainkan di dekat rumah Anda. Hal ini pada dasarnya sebuah mesin pencari yang memungkinkan Anda untuk menemukan film yang diputar di bioskop di dekat Anda.
Sekarang, Anda tidak perlu menelusuri koran untuk menemukan film-film yang diputar, seperti film Google menawarkan layanan yang sama dalam cara yang disederhanakan.
sumber : http://lpk-unigama.com/berita-180-5-produk-menarik-google-yang-belum-banyak-diketahui-umat-manusia.html
Macam-macam Bahasa Pemrograman
Diposting oleh
Unknown
/
Comments: (0)
Bahasa pemrograman merupakan suatu teknik instruksi standar untuk
memerintah komputer. Berikut adalah penjelasan tentang bahasa
pemrograman yang biasa digunakan untuk membuat suatu website:
1. HTML: HyperText Markup Language (HTML) adalah sebuah bahasa markup yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web dan menampilkan berbagai informasi di dalam sebuah browser Internet. HTML saat ini merupakan standar Internet yang didefinisikan dan dikendalikan penggunaannya oleh World Wide Web Consortium (W3C). HTML berupa kode-kode tag yang menginstruksikan browser untuk menghasilkan tampilan sesuai dengan yang diinginkan. Sebuah file yang merupakan file HTML dapat dibuka dengan menggunakan browser web seperti Mozilla Firefox, Microsoft Internet Explorer, dan lain sebagainya.
2. PHP: Hypertext Preprocessor (PHP) adalah bahasa pemrograman script yang paling banyak dipakai saat ini. PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada waktu itu PHP masih bernama FI (Form Interpreted), yang wujudnya berupa sekumpulan script yang digunakan untuk mengolah data form dari web. PHP banyak dipakai untuk membuat situs web yang dinamis, walaupun tidak tertutup kemungkinan digunakan untuk pemakaian lain. PHP biasanya berjalan pada sistem operasi Linux (PHP juga bisa dijalankan dengan hosting windows).
3. ASP: ASP adalah singkatan dari Active Server Pages yang merupakan salah satu bahasa pemograman web untuk menciptakan halaman web yang dinamis. ASP merupakan salah satu produk teknologi yang disediakan oleh Microsoft. ASP bekerja pada web server dan merupakan server side scripting.
4. XML: Extensible Markup Language (XML) adalah bahasa markup serbaguna yang direkomendasikan W3C untuk mendeskripsikan berbagai macam data. XML menggunakan markup tags seperti halnya HTML namun penggunaannya tidak terbatas pada tampilan halaman web saja. XML merupakan suatu metode dalam membuat penanda/markup pada sebuah dokumen.
5. WML: WML adalah kepanjangan dari Wireless Markup Language, yaitu bahasa pemrograman yang digunakan dalam aplikasi berbasis XML (Extensible Markup Langauge). WML adalah bahasa pemrograman yang digunakan dalam aplikasi wireless. WML merupakan analogi dari HTML yang berjalan pada protocol nirkabel.
6. PERL: adalah bahasa pemrograman untuk mesin dengan sistem operasi Unix (SunOS, Linux, BSD, HP-UX), juga tersedia untuk sistem operasi seperti DOS, Windows, BeOS, VMS, EBCDIC, dan PocketPC. PERL merupakan bahasa pemograman yang mirip bahasa pemrograman C.
7. CFM: CFM dibuat menggunakan tag ColdFusion dengan software Adobe ColdFusion / BlueDragon / Coldfusion Studio. Syntax coldfusion berbasis html.
8. Javascript: Javascript adalah bahasa scripting yang handal yang berjalan pada sisi client. JavaScript merupakan sebuah bahasa scripting yang dikembangkan oleh Netscape. Untuk menjalankan script yang ditulis dengan JavaScript kita membutuhkan JavaScript-enabled browser yaitu browser yang mampu menjalankan JavaScript.
9. CSS: Cascading Style Sheets (CSS) adalah suatu bahasa stylesheet yang digunakan untuk mengatur tampilan suatu dokumen yang ditulis dalam bahasa markup. Penggunaan yang paling umum dari CSS adalah untuk memformat halaman web yang ditulis dengan HTML dan XHTML. Walaupun demikian, bahasanya sendiri dapat dipergunakan untuk semua jenis dokumen XML termasuk SVG dan XUL. Spesifikasi CSS diatur oleh World Wide Web Consortium (W3C).
sumber:http://lpk-unigama.com/berita-185-macammacam-bahasa-pemrograman.html
1. HTML: HyperText Markup Language (HTML) adalah sebuah bahasa markup yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web dan menampilkan berbagai informasi di dalam sebuah browser Internet. HTML saat ini merupakan standar Internet yang didefinisikan dan dikendalikan penggunaannya oleh World Wide Web Consortium (W3C). HTML berupa kode-kode tag yang menginstruksikan browser untuk menghasilkan tampilan sesuai dengan yang diinginkan. Sebuah file yang merupakan file HTML dapat dibuka dengan menggunakan browser web seperti Mozilla Firefox, Microsoft Internet Explorer, dan lain sebagainya.
2. PHP: Hypertext Preprocessor (PHP) adalah bahasa pemrograman script yang paling banyak dipakai saat ini. PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada waktu itu PHP masih bernama FI (Form Interpreted), yang wujudnya berupa sekumpulan script yang digunakan untuk mengolah data form dari web. PHP banyak dipakai untuk membuat situs web yang dinamis, walaupun tidak tertutup kemungkinan digunakan untuk pemakaian lain. PHP biasanya berjalan pada sistem operasi Linux (PHP juga bisa dijalankan dengan hosting windows).
3. ASP: ASP adalah singkatan dari Active Server Pages yang merupakan salah satu bahasa pemograman web untuk menciptakan halaman web yang dinamis. ASP merupakan salah satu produk teknologi yang disediakan oleh Microsoft. ASP bekerja pada web server dan merupakan server side scripting.
4. XML: Extensible Markup Language (XML) adalah bahasa markup serbaguna yang direkomendasikan W3C untuk mendeskripsikan berbagai macam data. XML menggunakan markup tags seperti halnya HTML namun penggunaannya tidak terbatas pada tampilan halaman web saja. XML merupakan suatu metode dalam membuat penanda/markup pada sebuah dokumen.
5. WML: WML adalah kepanjangan dari Wireless Markup Language, yaitu bahasa pemrograman yang digunakan dalam aplikasi berbasis XML (Extensible Markup Langauge). WML adalah bahasa pemrograman yang digunakan dalam aplikasi wireless. WML merupakan analogi dari HTML yang berjalan pada protocol nirkabel.
6. PERL: adalah bahasa pemrograman untuk mesin dengan sistem operasi Unix (SunOS, Linux, BSD, HP-UX), juga tersedia untuk sistem operasi seperti DOS, Windows, BeOS, VMS, EBCDIC, dan PocketPC. PERL merupakan bahasa pemograman yang mirip bahasa pemrograman C.
7. CFM: CFM dibuat menggunakan tag ColdFusion dengan software Adobe ColdFusion / BlueDragon / Coldfusion Studio. Syntax coldfusion berbasis html.
8. Javascript: Javascript adalah bahasa scripting yang handal yang berjalan pada sisi client. JavaScript merupakan sebuah bahasa scripting yang dikembangkan oleh Netscape. Untuk menjalankan script yang ditulis dengan JavaScript kita membutuhkan JavaScript-enabled browser yaitu browser yang mampu menjalankan JavaScript.
9. CSS: Cascading Style Sheets (CSS) adalah suatu bahasa stylesheet yang digunakan untuk mengatur tampilan suatu dokumen yang ditulis dalam bahasa markup. Penggunaan yang paling umum dari CSS adalah untuk memformat halaman web yang ditulis dengan HTML dan XHTML. Walaupun demikian, bahasanya sendiri dapat dipergunakan untuk semua jenis dokumen XML termasuk SVG dan XUL. Spesifikasi CSS diatur oleh World Wide Web Consortium (W3C).
sumber:http://lpk-unigama.com/berita-185-macammacam-bahasa-pemrograman.html
Pentingnya Pendidikan Nonformal
Diposting oleh
Unknown
/
Comments: (0)
PENDIDIKAN NONFORMAL BERBASIS MASYARAKAT
Pendidikan berbasis masyarakat (communihy-based education) merupakan mekanisme yang memberikan peluang bagi setiap orang untuk memperkaya ilmu pengetahuan dan teknologi melalui pembelajaran seumur hidup. Kemunculan paradigma pendidikan berbasis masyarakat dipicu oleh arus besar modernisasi yang menghendaki terciptanya demokratisasi dalam segala dimensi kehidupan manusia, termasuk di bidang pendidikan. Mau tak mau pendidikan harus dikelola secara desentralisasi dengan memberikan tempat seluas-luasnya bagi partisipasi masyarakat.~
Sebagai implikasinya, pendidikan menjadi usaha kolaboratif yang melibatkan partisipasi masyarakat di dalamnva. Partisipasi pada konteks ini berupa kerja sama antara warga dengan pemerintah dalam merencanakan, melaksanakan, menjaga dan mengembangkan aktivitas pendidikaan. Sebagai sebuah kerja sama, maka masvarakat diasumsi mempunyai aspirasi yang harus diakomodasi dalam perencanaan dan pelaksanaan suatu program pendidikan.
1. Konsep Pendidikan Berbasis Masyarakat
Pendidikan berbasis masyarakat merupakan perwujudan demokratisasi pendidikan melalui perluasan pelayanan pendidikan untuk kepentingan masyarakat. Pendidikan berbasis masyarakat menjadi sebuah gerakan penyadaran masyarakat untuk terus belajar sepanjang hayat dalam mengsi tantangan kehidupan yang berubah-ubah.
Secara konseptual, pendidikan berbasis masyarakat adalah model penyelenggaraan pendidikan yang bertumpu pada prinsip “dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat”. Pendidikan dari masyarakat artinya pendidik memberikan jawaban atas kebutuhan masyarakat. pendidikan oleh masyarakat artinya masyarakat ditempatkan sebagai subyek/pelaku pendidikan, bukan objek pendidikan. Pada konteks ini, masyarakat dituntut peran dan partisipasi aktifnya dalam setiap program pendidikan. Adapun pengertian pendidikan untuk masyarakat artinya masyarakat diikutsertakan dalam semua program yang dirancang untuk menjawab kebutullan mereka. Secara singkat dikatakan, masyarakat perlu diberdayakan, diberi Peluang dan kebebasan untuk merddesain, merencanakan, membiayai, mengelola dan menilai sendiri apa yang diperlukan secara spesifik di dalam, untuk dan oleh masyarakat sendiri.
Di dalam Undang-undang no 20/2003 pasal 1 ayat 16, arti dari pendidikan berbasis masyarakat adalah penyelenggaraan pendidikan berdasarkan kekhasan agama, sosial, budaya, aspirasi, dan potensi masyarakat sebagai perwujudan pendidikan dari, oleh, dan untuk masyarakat. Dengan demikian nampak bahwa pendidikan berbasis masyarakat pada dasarnya merupakan suatu pendidikan yang memberikan kemandirian dan kebebasan pada masyarakat untuk menentukan bidang pendidikan yang sesuai dengan keinginan masyarakat itu sendiri.
Sementara itu dilingkungan akademik para akhli juga memberikan batasan pendidikan berbasis masyarakat. Menurut Michael W. Galbraith, community-based education could be defined as an educational process by which individuals (in this case adults) become more corrtpetent in their skills, attitudes, and concepts in an effort to live in and gain more control over local aspects of their communities through democratic participation. Artinya, pendidikan berbasis masvarakat dapat diartikan sebagai proses pendidikan di mana individu-individu atau orang dewasa menjadi lebih berkompeten dalam ketrampilan, sikap, dan konsep mereka dalam upaya untuk hidup dan mengontrol aspek-aspek lokal dari masyarakatnya melalui partisipasi demokratis. Pendapat lebih luas tentang pendidikan berbasis masyarakat dikemukakan oleh Mark K. Smith sebagai berikut:
… as a process designed to enrich the lives of individuals and groups by engaging with people living within a geographical area, or sharing a common interest, to develop voluntar-ily a range of learning, action, and reflection opportunities, determined by their personal, social, econornic and political need.”
Artinya adalah bahwa pendidikan berbasis masyarakat adalah sebuah proses yang didesain untuk memperkaya kehidupan individual dan kelompok dengan mengikutsertakan orang-orang dalam wilayah geografi, atau berbagi mengenai kepentingan umum, untuk mengembangkan dengan sukarela tempat pembelajaran, tindakan, dan kesempatan refleksi yang ditentukan oleh pribadi, sosial, ekonomi, dan kebutuhan politik mereka.
Dengan demikian, pendekatan pendidikan berbasis masyarakat adalah salah satu pendekatan yang menganggap masyarakat sebagai agen sekaligus tujuan, melihat pendidikan sebagai proses dan menganggap masyarakat sebagai fasilitator yang dapat menyebabkan perubahan menjadi lebih balk. Dari sini dapat ditarik pemahaman bahwa pendidikan dianggap berbasis masyarakat jika tanggung jawab perencanaan hingga pelaksanaan berada di tangan masyarakat. Pendidikan berbasis masyarakat bekerja atas asumsi bahwa setiap masyarakat secara fitrah telah dibekali potensi untuk mengatasi masalahnya sendiri. Baik masyarakat kota ataupun desa, mereka telah memiliki potensi untuk mengatasi masalah mereka sendiri berdasarkan sumber daya vang mereka miliki serta dengan memobilisasi aksi bersama untuk memecahkan masalah yang mereka hadapi.
Dalam UU sisdiknas no 20/2003 pasal 55 tentang Pendidikan Berbasis Masyarakat disebutkan sebagai berikut :
1. Masyarakat berhak menyelenggarakan pendidikan berbasis masyarakat pada pendidikan formal dan nonformal sesuai dengan kekhasan agama, lingkungan sosial, dan budaya untuk kepentingan masyarakat.
2. Penyelenggara pendidikan berbasis masyarakat mengembangkan dan melaksanakan kurikulum dan evaluasi pendidikan, serta manajemen dan pendanannya sesuai dengan standar nasional pendidikan.
3. Dana penyelenggaraan pendidikan berbasis masyarakat dapat bersumber-dari penyelenggara, masyarakat, Pemerintah, pemerintah daerah dan/atau sumber lain yang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan-yang berlaku.
4. Lembaga pendidikan berbasis masyarakat dapat memperoleh bantuan teknis, subsidi dana, dan sumber daya lain secara adil dan merata dari Pemerintah dan/atau pemerintah daerah.
5. Ketentuan mengenai peran serta masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.
Dari kutipan di atas nampak bahwa pendidikan berbasis masyarakat dapat diselenggarakan dalam jalur formal maupun nonformal, serta dasar dari pendidikan berbasis masyarakat adalah kebutuhan dan kondisi masyarakat, serta masyarakat diberi kewenangan yang luas untuk mengelolanya. Oleh karena itu dalam menyelenggarakannya perlu memperhatikan tujuan yang sesuai dengan kepentingan masyarakat setempat.
Untuk itu Tujuan dari pendidikan nonformal berbasis masyarakat dapat mengarah pada isu-isu masyarakat yang khusus seperti pelatihan karir, perhatian terhadap lingkungan, budaya dan sejarah etnis, kebijakan pemerintah, pendidikan politik dan kewarganegaraan, pendidikan keagamaan, pendidikan bertani, penanganan masalah kesehatan serti korban narkotika, HIV/Aids dan sejenisnya. Sementara itu lembaga yang memberikan pendidikan kemasyarakat bisa dari kalangan bisnis dan industri, lembaga-lembaga berbasis masyarakat, perhimpunan petani, organisi kesehatan, organisasi pelayanan kemanusiaan, organisi buruh, perpustakaan, museum, organisasi persaudaraan sosial, lembaga-lembaga keagamaan dan lain-lain .
2. Pendidikan Nonformal Berbasis Masyarakat
Model pendidikan berbasis masyarakat untuk konteks Indonesia kini semakin diakui keberadaannya pasca pemberlakuan UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Keberadaan lembaga ini diatur pada 26 ayat 1 s/d 7. jalur yang digunakan bisa formal dan atau nonformal.
Dalam hubungan ini, pendidikan nonformal berbasis masyarakat adalah pendidikan nonformal yang diselenggarakan oleh warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan dan berfungsi sebagai pengganti, penambah dan/pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat. Pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian fungsional. Pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikan kesetaraan serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik. Satuan pendidikan nonformal terdiri atas lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok belajar, pusat kegiatan masyarakat, majelis taklirn serta satuan pendidikan yang sejenis.
Dengan demikian, nampak bahwa pendidikan nonformal pada dasarnya lebih cenderung mengarah pada pendidikan berbasis masyarakat yang merupakan sebuah proses dan program, yang secara esensial, berkembangnya pendidikan nonformal berbasis masyarakat akan sejalan dengan munculnya kesadaran tentang bagaimana hubungan-hubungan sosial bisa membantu pengembangan interaksi sosial yang membangkitkan concern terhadap pembelajaran berkaitan dengan masalah yang dihadapi masyarakat dalam kehidupan sosial, politik,, lingkungan, ekonomi dan faktor-faktor lain. Sementara pendidikan berbasis masyarakat sebagai program harus berlandaskan pada keyakinan dasar bahwa partisipasi aktif dari warga masyarakat adalah hal yang pokok. Untuk memenuhinya, maka partisipasi warga harus didasari kebebasan tanpa tekanan dalam kemampuan berpartisipasi dan keingin berpartisipasi.
3. Pinsip-prinsip Pendidikan Berbasis Masyarakat
Menurut Michael W. Galbraith pendidikan berbasis masyarakat memiliki prinsip-prinsip sebagai berikut:
• Self determination (menentukan sendiri). Semua anggota masyarakat memiliki hak dan tanggung jawab untuk terlibat dalam menentukan kebutuhan masyarakat dan mengidentifikasi sumber-sumber masyarakat yang bisa digunakan untuk merumuskan kebutuhan tersebut.
• Self help (menolong diri sendiri) Anggota masyarakat dilayani dengan baik ketika kemampuan mereka untuk menolong diri mereka sendiri telah didorong dan dikembangkaii. Mereka menjadi bagian dari solusi dan membangun kemandirian lebih baik bukan tergantung karena mereka beranggapan bahwa tanggung jawab adalah untuk kesejahteraan mereka sendiri.
• Leadership development (pengembangan kepemimpinan) Para pemimpin lokal harus dilatih dalam berbagai ketrampilan untuk memecahkan masalah, membuat keputusan, dan proses kelompok sebagai cara untuk menolong diri mereka sendiri secara terus-menerus dan sebagai upaya mengembangkan masyarakat.
• Localization (lokalisasi). Potensi terbesar unhik tingkat partisipasi masyarakat tinggi terjadi ketika masyarakat diberi kesempatan dalam pelayanan, program dan kesempatan terlibat dekat dengan kehidupan tempat masyarakat hidup.
• Integrated delivery of service (keterpaduan pemberian pelayanan) Adanya hubungan antaragensi di antara masyarakat dan agen-agen yang menjalankan pelayanan publik dalam memenuhi tujuan dan pelayanan publik yang lebih baik.
• Reduce duplication of service. Pelayanan Masyarakat seharusnya memanfaatkan secara penuh sumber-sumber fisik, keuangan dan sumber dava manusia dalam lokalitas mereka dan mengoordinir usaha mereka tanpa duplikasi pelayanan.
• Accept diversity (menerima perbedaan) Menghindari pemisahan masyarakat berdasarkan usia, pendapatan, kelas sosial, jenis kelamin, ras, etnis, agama atau keadaan yang menghalangi pengembangan masyarakat secara menyeluruh. Ini berarti pelibatan warga masyarakat perlu dilakukan seluas mungkin dan mereka dosorong/dituntut untuk aktif dalam pengembangan, perencanaan dan pelaksanaan program pelayanan dan aktifitas-aktifitas kemasyarakatan.
• Institutional responsiveness (tanggung jawab kelembagaan) Pelayanan terhadap kebutuhan masyarakat yang berubah secara terus-menerus adalah sebuah kewajiban dari lembaga publik sejak mereka terbentuk untuk melayani masyarakat. Lembaga harus dapat dengan cepat merespon berbagai perubahan yang terjadi dalam masyarakat agar manfaat lembaga akan terus dapat dirasakan.
• Lifelong learning (pembelajaran seumur hidup) Kesempatan pembelajaran formal dan informal harus tersedia bagi anggota masyarakat untuk semua umur dalam berbagai jenis latar belakang masyarakat.
Dalam perkembangannya, community-based education merupakan sebuah gerakan nasional di negara berkemang seperti Indonesia. community-based education diharapkan dapat menjadi salah satu fondasi dalam mewujudkan masyarakat madani (civil society). Dengan sendirinya, manajemen penndidikan yang berdasarkan pada community-based education akan menampilkan wajah sebagai lembaga pendidikan dari masyarakat. Untuk melaksanakan paradigma pendidikan berbasis masyarakat pada jalur nonformal setidak-tidaknva mempersyaratkan lima hal (Sudjana. 1984). pertama, teknologi yang digunakan hendaknya sesuai dengan kondisi dan situasi nyata yang ada di masyarakat. Teknologi yang canggih yang diperkenalkan dan adakalanya dipaksakan sering berubah menjadi pengarbitan masyarakat yang akibatnva tidak digunakan sebab kehadiran teknologi ini bukan karena dibutuhkan, melainkan karena dipaksakan. Hal ini membuat masyarakat menjadi rapuh. Kedua, ada lembaga atau wadah yang statusnya jelas dimiliki atau dipinjam, dikelola, dan dikembangkan oleh masyarakat. Di sini dituntut adanya partisipasi masyarakat dalam peencanaan, pengadaan, penggunaan, dan pemeliharaan pendidikan luar sekolah. Ketiga, program belajar yang akan dilakukan harus bernilai sosial atau harus bermakna bagi kehidupan peserta didik atau warga belajar dalam berperan di masyarakat. Oleh karena itu, perancangannya harus didasarkan pada potensi lingkungan dan berorientasi pasar, bukan berorientasi akademik semata.
Keempat, program belajar harus menjadi milik masyarakat, bukan milik instansi pemerintah. Hal ini perlu ditekankan karena bercermin pada pengalaman selama ini bahwa lembaga pendidikan yang dimiliki oleh instansi pemerintah terbukti belum mampu membangkitkan partisipasi masyarakat. Yang terjadi hanyalah pemaksaan program, karena semua program pendidikan dirancang oleh instansi yang bersangkutan. Kelima, aparat pendidikan luar sekolah/nonformal tidak menangani sendiri programnya, namun bermitra dengan organisasi-organisasi kemasyarakatan. Organisasi-organisasi kemasyarakatan ini yang menjadi pelaksana dan mitra masyarakat dalam memenuhi kebutuhan belajar mereka dan dalam berhubungan dengan sumber-sumber pendukung program.
4. Pendidikan Berbasis Masyarakat untuk pembangunan masyarakat
Dalam upaya mendorong pada terwujudnya pendidikan nonformal berbasis masyarakat, maka diperlukan upaya untuk menjadikan pendidikan tersebut sebagai bagian dari upaya membangun masyarakat. Dalam hal ini diperlukan pemahaman yang tepat akan kondisi dan kebutuhan masyarakat.
Pembangunan/pengembangan masyarakat, khususnya masyarakat desa merupakan suatu fondasi penting yang dapat memperkuat dan mendorong makin meningkatnya pembangunan bangsa, oleh karena itu pelibatan masyarakat dalam mengembangkan pendidikan nonformal dapat menjadi suatu yang memberi makna besar bagi kelancaran pembangunan.
Pengembangan masyarakat, pengembangan sosial atau pembangunan masyarakat sebagai istilah-istilah yang dimaksud dalam pembahasan ini mengandung arti yang bersamaan. Pengembangan masyarakat, terutama di daerah pedesaan, bila dibandingkan dengan daerah perkotaan jelas menunjukan suatu ketimpangan, sehingga memerlukan upaya yang lebih keras untuk mencoba lebih seimbang diantara keduanya. pengembangan masyarakat, pengembangan sosial atau pembangunan masyarakat tersebut menunjukkan suatu upaya yang disengaja dan diorganisasi untuk memajukan manusia dalam seluruh aspek kehidupannya yang dilakukan di dalam satu kesatuan Wilayah. Kesatuan wilayah itu bisa terdiri dari daerah pedesaan atau daerah perkotaan.
Upaya pembangunan ini bertujuan untuk terjadinya perubahan kualitas kehidupan manusia dan kualitas wilayahnya atau lingkungannya ke arah yang lebih baik. Agar pembangunan itu berhasil, maka pembangunan haruslah menjadi jawaban yang wajar terhadap kebutuhan perorangan, masyarakat dan Pemerintah baik di tingkat desa, daerah ataupun di tingkat nasional. Dengan demikian maka isi, kegiatan dan tujuan pengembangan masyarakat akan erat kaitannya dengan pembangunan nasional.
TR Batten menjelaskan bahwa pengembangan masyarakat ialah proses yang dilakukan oleh masyarakat dengan usaha untuk pertama-tama mendiskusikan dan menentukan kebutuhan atau keinginan mereka, kemudian merencanakan dan melaksanakan secara bersama usaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka itu (Batten, 1961). Dalam proses tersebut maka keterlibatan masyarakat dapat digambarkan sebagai berikut. Tahap pertama, dengan atau tanpa bimbingan fihak lain, masyarakat melakukan identifikasi masalah, kebutuhan, keinginan dan potensi-potensi yang mereka miliki. Kemudian mereka mendiskusikan kebutuhan-kebutuhan mereka, menginventarisasi kebutuhan-kebutuhan itu berdasarkan tingkat keperluan, kepentingan dan mendesak tidaknya usaha pemenuhan kebutuhan. Dalam identifikasi kebutuhan itu didiskusikan pula kebutuhan perorangan, kebutuhan masyarakat dan kebutuhan Pemerintah di daerah itu. Mereka menyusun urutan prioritas kebutuhan itu sesuai dengan sumber dan potensi yang terdapat di daerah mereka. Tahap kedua, mereka menjajagi kemungkinan-kemungkinan usaha atau kegiatan yang dapat mereka lakukan, untuk memenuhi kebutuhan itu. apakah sesuai dengan sumber-sumber yang ada dan dengan mempertimbangkan kemungkinan-kemungkinan hambatan yang akan dihadapi dalam kegiatan itu. Selanjutnya mereka menentukan pilihan kegiatan atau usaha yang akan dilakukan bersama. Tahap ketiga, mereka menentukan rencana kegiatan, yaitu program yang akan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Ini dimaksudkan untuk menumbuhkan rasa memiliki dikalangan masyarakat. Rasa pemilikan bersama itu menjadi prasarat timbulnya rasa tanggung jawab bersama untuk keberhasilan usaha itu. Tahap keempat ialah melaksanakan kegiatan. Dalam tahap keempat ini motivasi perlu dilakukan. Di samping itu komunikasi antara pelaksana terus dibina. Dalam tahap pelaksanaan ini akan terdapat masalah yang menuntut pemecahan. Pemecahan masalah itu dilakukan setelah dirundingkan bersama oleh masyarakat dan para pelaksana. Tahap kelima, penilaian terhadap proses pelaksanaan kegiatan, terhadap hasil kegiatan dan terhadap pengaruh kegiatan itu. Untuk kegiatan yang berkelanjutan, hasil evaluasi itu dijadikan salah satu masukan untuk tindak lanjut kegiatan atau untuk bahan penyusunan program kegiatan baru. Semua tahapan kegiatan itu dilakukan oleh masyarakat secara partisipatif. Pengembangan masyarakat yang bertumpu pada kebutuhan dan tujuan pembangunan nasional itu memiliki dua jenis tujuan. Tujuan-tujuan itu dapat digolongkan kepada tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum dengan sendirinya mengarah dan bermuara pada tujuan nasional, sedangkan tujuan khusus yaitu perubahan-perubahan yang dapat diukur yang terjadi pada masyarakat. Perubahan itu menyangkut segi kualitas kehidupan masyarakat itu sendiri setelah melalui program pengembangan masyarakat. Perubahan itu berhubungan dengan peningkatan taraf hidup warga masyarakat dan keterlibatannya dalam pembangunan. Dengan kata lain tujuan khusus itu menegaskan adanya perubahan yang dicapai setelah dilakukan kegiatan bersama, yaitu berupa perubahan tingkah laku warga masyarakat. Perubahan tingkah laku ini pada dasarnya merupakan hasil edukasi dalam makna yang wajar dan luas, yaitu adanya perubahan pengetahuan, ketrampilan, sikap dan aspirasi warga masyarakat serta adanya penerapan tingkah laku itu untuk peningkatan kehidupan mereka dan untuk peningkatan partisipasi dalam pembangunan masyarakat. Partisipasi dalam pembangunan masyarakat itu bisa terdiri dari partisipasi buah fikiran, harta benda, dan tenaga (Anwas Iskandar, 1975). Dalam makna yang lebih luas maka tujuan pengembangan masyarakat pada dasarnya adalah pengembangan demokratisasi, dinamisasi dan modernisasi (Suryadi, 1971).
Prinsip-prinsip pengembangan masyarakat yang dikemukakan di sini ialah keterpaduan, berkelanjutan, keserasian, kemampuan sendiri (swadaya dan gotong royong), dan kaderisasi. Prinsip keterpaduan memberi tekanan bahwa kegiatan pengembangan masyarakat didasarkan pada program-program yang disusun oleh masyarakat dengan bimbingan dari lembaga-lembaga yang mempunyai hubungan tugas dalam pembangunan masyarakat. Prinsip berkelanjutan memberi arti bahwa kegiatan pembangunan masyarakat itu tidak dilakukan sekali tuntas tetapi kegiatannya terus menerus menuju ke arah yang lebih sempurna. Prinsip keserasian diterapkan pada program-program pembangunan masyarakat yang memperhatikan kepentingan masyarakat dan kepentingan Pemerintah. Prinsip kemampuan sendiri berarti dalam melaksanakan kegiatan dasar yang menjadi acuan adalah kemampuan yang dimiliki oleh masyarakat sendiri.
Prinsip-prinsip di atas memperjelas makna bahwa program-program pendidikan nonformal berbasis masyarakat harus dapat mendorong dan menumbuhkan semangat pengembangan masyarakat, termasuk keterampilan apa yang harus dijadikan substansi pembelajaran dalam pendidikan nonformal. Oleh karena itu, upaya untuk menjadikan pendidikan nonformal sebagai bagian dari kegiatan masyarakat memerlukan upaya-upaya yang serius agar hasil dari pendidikan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dalam upaya peningkatan kualitas hidup mereka
Dalam hal ini perlu disadiri bahwa pengembangan masyarakat itu akan lancar apabila di masyarakat itu telah berkembang motivasi untuk membangun serta telah tumbuh kesadaran dan semangat mengembangkan diri ditambah kemampuan serta ketrampilan tertentu yang dapat menopangnya, dan melalui kegiatan pendidikan, khususnya pendidikan nonformal diharapkan dapat tumbuh suatu semangat yang tinggi untuk membangun masyarakat desanya sendiri sabagai suatu kontribusi bagi pembangunan bangsa pada umumnya.
sumber: https://uharsputra.wordpress.com/pendidikan/pendidikan-nonformal/
Pendidikan berbasis masyarakat (communihy-based education) merupakan mekanisme yang memberikan peluang bagi setiap orang untuk memperkaya ilmu pengetahuan dan teknologi melalui pembelajaran seumur hidup. Kemunculan paradigma pendidikan berbasis masyarakat dipicu oleh arus besar modernisasi yang menghendaki terciptanya demokratisasi dalam segala dimensi kehidupan manusia, termasuk di bidang pendidikan. Mau tak mau pendidikan harus dikelola secara desentralisasi dengan memberikan tempat seluas-luasnya bagi partisipasi masyarakat.~
Sebagai implikasinya, pendidikan menjadi usaha kolaboratif yang melibatkan partisipasi masyarakat di dalamnva. Partisipasi pada konteks ini berupa kerja sama antara warga dengan pemerintah dalam merencanakan, melaksanakan, menjaga dan mengembangkan aktivitas pendidikaan. Sebagai sebuah kerja sama, maka masvarakat diasumsi mempunyai aspirasi yang harus diakomodasi dalam perencanaan dan pelaksanaan suatu program pendidikan.
1. Konsep Pendidikan Berbasis Masyarakat
Pendidikan berbasis masyarakat merupakan perwujudan demokratisasi pendidikan melalui perluasan pelayanan pendidikan untuk kepentingan masyarakat. Pendidikan berbasis masyarakat menjadi sebuah gerakan penyadaran masyarakat untuk terus belajar sepanjang hayat dalam mengsi tantangan kehidupan yang berubah-ubah.
Secara konseptual, pendidikan berbasis masyarakat adalah model penyelenggaraan pendidikan yang bertumpu pada prinsip “dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat”. Pendidikan dari masyarakat artinya pendidik memberikan jawaban atas kebutuhan masyarakat. pendidikan oleh masyarakat artinya masyarakat ditempatkan sebagai subyek/pelaku pendidikan, bukan objek pendidikan. Pada konteks ini, masyarakat dituntut peran dan partisipasi aktifnya dalam setiap program pendidikan. Adapun pengertian pendidikan untuk masyarakat artinya masyarakat diikutsertakan dalam semua program yang dirancang untuk menjawab kebutullan mereka. Secara singkat dikatakan, masyarakat perlu diberdayakan, diberi Peluang dan kebebasan untuk merddesain, merencanakan, membiayai, mengelola dan menilai sendiri apa yang diperlukan secara spesifik di dalam, untuk dan oleh masyarakat sendiri.
Di dalam Undang-undang no 20/2003 pasal 1 ayat 16, arti dari pendidikan berbasis masyarakat adalah penyelenggaraan pendidikan berdasarkan kekhasan agama, sosial, budaya, aspirasi, dan potensi masyarakat sebagai perwujudan pendidikan dari, oleh, dan untuk masyarakat. Dengan demikian nampak bahwa pendidikan berbasis masyarakat pada dasarnya merupakan suatu pendidikan yang memberikan kemandirian dan kebebasan pada masyarakat untuk menentukan bidang pendidikan yang sesuai dengan keinginan masyarakat itu sendiri.
Sementara itu dilingkungan akademik para akhli juga memberikan batasan pendidikan berbasis masyarakat. Menurut Michael W. Galbraith, community-based education could be defined as an educational process by which individuals (in this case adults) become more corrtpetent in their skills, attitudes, and concepts in an effort to live in and gain more control over local aspects of their communities through democratic participation. Artinya, pendidikan berbasis masvarakat dapat diartikan sebagai proses pendidikan di mana individu-individu atau orang dewasa menjadi lebih berkompeten dalam ketrampilan, sikap, dan konsep mereka dalam upaya untuk hidup dan mengontrol aspek-aspek lokal dari masyarakatnya melalui partisipasi demokratis. Pendapat lebih luas tentang pendidikan berbasis masyarakat dikemukakan oleh Mark K. Smith sebagai berikut:
… as a process designed to enrich the lives of individuals and groups by engaging with people living within a geographical area, or sharing a common interest, to develop voluntar-ily a range of learning, action, and reflection opportunities, determined by their personal, social, econornic and political need.”
Artinya adalah bahwa pendidikan berbasis masyarakat adalah sebuah proses yang didesain untuk memperkaya kehidupan individual dan kelompok dengan mengikutsertakan orang-orang dalam wilayah geografi, atau berbagi mengenai kepentingan umum, untuk mengembangkan dengan sukarela tempat pembelajaran, tindakan, dan kesempatan refleksi yang ditentukan oleh pribadi, sosial, ekonomi, dan kebutuhan politik mereka.
Dengan demikian, pendekatan pendidikan berbasis masyarakat adalah salah satu pendekatan yang menganggap masyarakat sebagai agen sekaligus tujuan, melihat pendidikan sebagai proses dan menganggap masyarakat sebagai fasilitator yang dapat menyebabkan perubahan menjadi lebih balk. Dari sini dapat ditarik pemahaman bahwa pendidikan dianggap berbasis masyarakat jika tanggung jawab perencanaan hingga pelaksanaan berada di tangan masyarakat. Pendidikan berbasis masyarakat bekerja atas asumsi bahwa setiap masyarakat secara fitrah telah dibekali potensi untuk mengatasi masalahnya sendiri. Baik masyarakat kota ataupun desa, mereka telah memiliki potensi untuk mengatasi masalah mereka sendiri berdasarkan sumber daya vang mereka miliki serta dengan memobilisasi aksi bersama untuk memecahkan masalah yang mereka hadapi.
Dalam UU sisdiknas no 20/2003 pasal 55 tentang Pendidikan Berbasis Masyarakat disebutkan sebagai berikut :
1. Masyarakat berhak menyelenggarakan pendidikan berbasis masyarakat pada pendidikan formal dan nonformal sesuai dengan kekhasan agama, lingkungan sosial, dan budaya untuk kepentingan masyarakat.
2. Penyelenggara pendidikan berbasis masyarakat mengembangkan dan melaksanakan kurikulum dan evaluasi pendidikan, serta manajemen dan pendanannya sesuai dengan standar nasional pendidikan.
3. Dana penyelenggaraan pendidikan berbasis masyarakat dapat bersumber-dari penyelenggara, masyarakat, Pemerintah, pemerintah daerah dan/atau sumber lain yang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan-yang berlaku.
4. Lembaga pendidikan berbasis masyarakat dapat memperoleh bantuan teknis, subsidi dana, dan sumber daya lain secara adil dan merata dari Pemerintah dan/atau pemerintah daerah.
5. Ketentuan mengenai peran serta masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.
Dari kutipan di atas nampak bahwa pendidikan berbasis masyarakat dapat diselenggarakan dalam jalur formal maupun nonformal, serta dasar dari pendidikan berbasis masyarakat adalah kebutuhan dan kondisi masyarakat, serta masyarakat diberi kewenangan yang luas untuk mengelolanya. Oleh karena itu dalam menyelenggarakannya perlu memperhatikan tujuan yang sesuai dengan kepentingan masyarakat setempat.
Untuk itu Tujuan dari pendidikan nonformal berbasis masyarakat dapat mengarah pada isu-isu masyarakat yang khusus seperti pelatihan karir, perhatian terhadap lingkungan, budaya dan sejarah etnis, kebijakan pemerintah, pendidikan politik dan kewarganegaraan, pendidikan keagamaan, pendidikan bertani, penanganan masalah kesehatan serti korban narkotika, HIV/Aids dan sejenisnya. Sementara itu lembaga yang memberikan pendidikan kemasyarakat bisa dari kalangan bisnis dan industri, lembaga-lembaga berbasis masyarakat, perhimpunan petani, organisi kesehatan, organisasi pelayanan kemanusiaan, organisi buruh, perpustakaan, museum, organisasi persaudaraan sosial, lembaga-lembaga keagamaan dan lain-lain .
2. Pendidikan Nonformal Berbasis Masyarakat
Model pendidikan berbasis masyarakat untuk konteks Indonesia kini semakin diakui keberadaannya pasca pemberlakuan UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Keberadaan lembaga ini diatur pada 26 ayat 1 s/d 7. jalur yang digunakan bisa formal dan atau nonformal.
Dalam hubungan ini, pendidikan nonformal berbasis masyarakat adalah pendidikan nonformal yang diselenggarakan oleh warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan dan berfungsi sebagai pengganti, penambah dan/pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat. Pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian fungsional. Pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikan kesetaraan serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik. Satuan pendidikan nonformal terdiri atas lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok belajar, pusat kegiatan masyarakat, majelis taklirn serta satuan pendidikan yang sejenis.
Dengan demikian, nampak bahwa pendidikan nonformal pada dasarnya lebih cenderung mengarah pada pendidikan berbasis masyarakat yang merupakan sebuah proses dan program, yang secara esensial, berkembangnya pendidikan nonformal berbasis masyarakat akan sejalan dengan munculnya kesadaran tentang bagaimana hubungan-hubungan sosial bisa membantu pengembangan interaksi sosial yang membangkitkan concern terhadap pembelajaran berkaitan dengan masalah yang dihadapi masyarakat dalam kehidupan sosial, politik,, lingkungan, ekonomi dan faktor-faktor lain. Sementara pendidikan berbasis masyarakat sebagai program harus berlandaskan pada keyakinan dasar bahwa partisipasi aktif dari warga masyarakat adalah hal yang pokok. Untuk memenuhinya, maka partisipasi warga harus didasari kebebasan tanpa tekanan dalam kemampuan berpartisipasi dan keingin berpartisipasi.
3. Pinsip-prinsip Pendidikan Berbasis Masyarakat
Menurut Michael W. Galbraith pendidikan berbasis masyarakat memiliki prinsip-prinsip sebagai berikut:
• Self determination (menentukan sendiri). Semua anggota masyarakat memiliki hak dan tanggung jawab untuk terlibat dalam menentukan kebutuhan masyarakat dan mengidentifikasi sumber-sumber masyarakat yang bisa digunakan untuk merumuskan kebutuhan tersebut.
• Self help (menolong diri sendiri) Anggota masyarakat dilayani dengan baik ketika kemampuan mereka untuk menolong diri mereka sendiri telah didorong dan dikembangkaii. Mereka menjadi bagian dari solusi dan membangun kemandirian lebih baik bukan tergantung karena mereka beranggapan bahwa tanggung jawab adalah untuk kesejahteraan mereka sendiri.
• Leadership development (pengembangan kepemimpinan) Para pemimpin lokal harus dilatih dalam berbagai ketrampilan untuk memecahkan masalah, membuat keputusan, dan proses kelompok sebagai cara untuk menolong diri mereka sendiri secara terus-menerus dan sebagai upaya mengembangkan masyarakat.
• Localization (lokalisasi). Potensi terbesar unhik tingkat partisipasi masyarakat tinggi terjadi ketika masyarakat diberi kesempatan dalam pelayanan, program dan kesempatan terlibat dekat dengan kehidupan tempat masyarakat hidup.
• Integrated delivery of service (keterpaduan pemberian pelayanan) Adanya hubungan antaragensi di antara masyarakat dan agen-agen yang menjalankan pelayanan publik dalam memenuhi tujuan dan pelayanan publik yang lebih baik.
• Reduce duplication of service. Pelayanan Masyarakat seharusnya memanfaatkan secara penuh sumber-sumber fisik, keuangan dan sumber dava manusia dalam lokalitas mereka dan mengoordinir usaha mereka tanpa duplikasi pelayanan.
• Accept diversity (menerima perbedaan) Menghindari pemisahan masyarakat berdasarkan usia, pendapatan, kelas sosial, jenis kelamin, ras, etnis, agama atau keadaan yang menghalangi pengembangan masyarakat secara menyeluruh. Ini berarti pelibatan warga masyarakat perlu dilakukan seluas mungkin dan mereka dosorong/dituntut untuk aktif dalam pengembangan, perencanaan dan pelaksanaan program pelayanan dan aktifitas-aktifitas kemasyarakatan.
• Institutional responsiveness (tanggung jawab kelembagaan) Pelayanan terhadap kebutuhan masyarakat yang berubah secara terus-menerus adalah sebuah kewajiban dari lembaga publik sejak mereka terbentuk untuk melayani masyarakat. Lembaga harus dapat dengan cepat merespon berbagai perubahan yang terjadi dalam masyarakat agar manfaat lembaga akan terus dapat dirasakan.
• Lifelong learning (pembelajaran seumur hidup) Kesempatan pembelajaran formal dan informal harus tersedia bagi anggota masyarakat untuk semua umur dalam berbagai jenis latar belakang masyarakat.
Dalam perkembangannya, community-based education merupakan sebuah gerakan nasional di negara berkemang seperti Indonesia. community-based education diharapkan dapat menjadi salah satu fondasi dalam mewujudkan masyarakat madani (civil society). Dengan sendirinya, manajemen penndidikan yang berdasarkan pada community-based education akan menampilkan wajah sebagai lembaga pendidikan dari masyarakat. Untuk melaksanakan paradigma pendidikan berbasis masyarakat pada jalur nonformal setidak-tidaknva mempersyaratkan lima hal (Sudjana. 1984). pertama, teknologi yang digunakan hendaknya sesuai dengan kondisi dan situasi nyata yang ada di masyarakat. Teknologi yang canggih yang diperkenalkan dan adakalanya dipaksakan sering berubah menjadi pengarbitan masyarakat yang akibatnva tidak digunakan sebab kehadiran teknologi ini bukan karena dibutuhkan, melainkan karena dipaksakan. Hal ini membuat masyarakat menjadi rapuh. Kedua, ada lembaga atau wadah yang statusnya jelas dimiliki atau dipinjam, dikelola, dan dikembangkan oleh masyarakat. Di sini dituntut adanya partisipasi masyarakat dalam peencanaan, pengadaan, penggunaan, dan pemeliharaan pendidikan luar sekolah. Ketiga, program belajar yang akan dilakukan harus bernilai sosial atau harus bermakna bagi kehidupan peserta didik atau warga belajar dalam berperan di masyarakat. Oleh karena itu, perancangannya harus didasarkan pada potensi lingkungan dan berorientasi pasar, bukan berorientasi akademik semata.
Keempat, program belajar harus menjadi milik masyarakat, bukan milik instansi pemerintah. Hal ini perlu ditekankan karena bercermin pada pengalaman selama ini bahwa lembaga pendidikan yang dimiliki oleh instansi pemerintah terbukti belum mampu membangkitkan partisipasi masyarakat. Yang terjadi hanyalah pemaksaan program, karena semua program pendidikan dirancang oleh instansi yang bersangkutan. Kelima, aparat pendidikan luar sekolah/nonformal tidak menangani sendiri programnya, namun bermitra dengan organisasi-organisasi kemasyarakatan. Organisasi-organisasi kemasyarakatan ini yang menjadi pelaksana dan mitra masyarakat dalam memenuhi kebutuhan belajar mereka dan dalam berhubungan dengan sumber-sumber pendukung program.
4. Pendidikan Berbasis Masyarakat untuk pembangunan masyarakat
Dalam upaya mendorong pada terwujudnya pendidikan nonformal berbasis masyarakat, maka diperlukan upaya untuk menjadikan pendidikan tersebut sebagai bagian dari upaya membangun masyarakat. Dalam hal ini diperlukan pemahaman yang tepat akan kondisi dan kebutuhan masyarakat.
Pembangunan/pengembangan masyarakat, khususnya masyarakat desa merupakan suatu fondasi penting yang dapat memperkuat dan mendorong makin meningkatnya pembangunan bangsa, oleh karena itu pelibatan masyarakat dalam mengembangkan pendidikan nonformal dapat menjadi suatu yang memberi makna besar bagi kelancaran pembangunan.
Pengembangan masyarakat, pengembangan sosial atau pembangunan masyarakat sebagai istilah-istilah yang dimaksud dalam pembahasan ini mengandung arti yang bersamaan. Pengembangan masyarakat, terutama di daerah pedesaan, bila dibandingkan dengan daerah perkotaan jelas menunjukan suatu ketimpangan, sehingga memerlukan upaya yang lebih keras untuk mencoba lebih seimbang diantara keduanya. pengembangan masyarakat, pengembangan sosial atau pembangunan masyarakat tersebut menunjukkan suatu upaya yang disengaja dan diorganisasi untuk memajukan manusia dalam seluruh aspek kehidupannya yang dilakukan di dalam satu kesatuan Wilayah. Kesatuan wilayah itu bisa terdiri dari daerah pedesaan atau daerah perkotaan.
Upaya pembangunan ini bertujuan untuk terjadinya perubahan kualitas kehidupan manusia dan kualitas wilayahnya atau lingkungannya ke arah yang lebih baik. Agar pembangunan itu berhasil, maka pembangunan haruslah menjadi jawaban yang wajar terhadap kebutuhan perorangan, masyarakat dan Pemerintah baik di tingkat desa, daerah ataupun di tingkat nasional. Dengan demikian maka isi, kegiatan dan tujuan pengembangan masyarakat akan erat kaitannya dengan pembangunan nasional.
TR Batten menjelaskan bahwa pengembangan masyarakat ialah proses yang dilakukan oleh masyarakat dengan usaha untuk pertama-tama mendiskusikan dan menentukan kebutuhan atau keinginan mereka, kemudian merencanakan dan melaksanakan secara bersama usaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka itu (Batten, 1961). Dalam proses tersebut maka keterlibatan masyarakat dapat digambarkan sebagai berikut. Tahap pertama, dengan atau tanpa bimbingan fihak lain, masyarakat melakukan identifikasi masalah, kebutuhan, keinginan dan potensi-potensi yang mereka miliki. Kemudian mereka mendiskusikan kebutuhan-kebutuhan mereka, menginventarisasi kebutuhan-kebutuhan itu berdasarkan tingkat keperluan, kepentingan dan mendesak tidaknya usaha pemenuhan kebutuhan. Dalam identifikasi kebutuhan itu didiskusikan pula kebutuhan perorangan, kebutuhan masyarakat dan kebutuhan Pemerintah di daerah itu. Mereka menyusun urutan prioritas kebutuhan itu sesuai dengan sumber dan potensi yang terdapat di daerah mereka. Tahap kedua, mereka menjajagi kemungkinan-kemungkinan usaha atau kegiatan yang dapat mereka lakukan, untuk memenuhi kebutuhan itu. apakah sesuai dengan sumber-sumber yang ada dan dengan mempertimbangkan kemungkinan-kemungkinan hambatan yang akan dihadapi dalam kegiatan itu. Selanjutnya mereka menentukan pilihan kegiatan atau usaha yang akan dilakukan bersama. Tahap ketiga, mereka menentukan rencana kegiatan, yaitu program yang akan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Ini dimaksudkan untuk menumbuhkan rasa memiliki dikalangan masyarakat. Rasa pemilikan bersama itu menjadi prasarat timbulnya rasa tanggung jawab bersama untuk keberhasilan usaha itu. Tahap keempat ialah melaksanakan kegiatan. Dalam tahap keempat ini motivasi perlu dilakukan. Di samping itu komunikasi antara pelaksana terus dibina. Dalam tahap pelaksanaan ini akan terdapat masalah yang menuntut pemecahan. Pemecahan masalah itu dilakukan setelah dirundingkan bersama oleh masyarakat dan para pelaksana. Tahap kelima, penilaian terhadap proses pelaksanaan kegiatan, terhadap hasil kegiatan dan terhadap pengaruh kegiatan itu. Untuk kegiatan yang berkelanjutan, hasil evaluasi itu dijadikan salah satu masukan untuk tindak lanjut kegiatan atau untuk bahan penyusunan program kegiatan baru. Semua tahapan kegiatan itu dilakukan oleh masyarakat secara partisipatif. Pengembangan masyarakat yang bertumpu pada kebutuhan dan tujuan pembangunan nasional itu memiliki dua jenis tujuan. Tujuan-tujuan itu dapat digolongkan kepada tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum dengan sendirinya mengarah dan bermuara pada tujuan nasional, sedangkan tujuan khusus yaitu perubahan-perubahan yang dapat diukur yang terjadi pada masyarakat. Perubahan itu menyangkut segi kualitas kehidupan masyarakat itu sendiri setelah melalui program pengembangan masyarakat. Perubahan itu berhubungan dengan peningkatan taraf hidup warga masyarakat dan keterlibatannya dalam pembangunan. Dengan kata lain tujuan khusus itu menegaskan adanya perubahan yang dicapai setelah dilakukan kegiatan bersama, yaitu berupa perubahan tingkah laku warga masyarakat. Perubahan tingkah laku ini pada dasarnya merupakan hasil edukasi dalam makna yang wajar dan luas, yaitu adanya perubahan pengetahuan, ketrampilan, sikap dan aspirasi warga masyarakat serta adanya penerapan tingkah laku itu untuk peningkatan kehidupan mereka dan untuk peningkatan partisipasi dalam pembangunan masyarakat. Partisipasi dalam pembangunan masyarakat itu bisa terdiri dari partisipasi buah fikiran, harta benda, dan tenaga (Anwas Iskandar, 1975). Dalam makna yang lebih luas maka tujuan pengembangan masyarakat pada dasarnya adalah pengembangan demokratisasi, dinamisasi dan modernisasi (Suryadi, 1971).
Prinsip-prinsip pengembangan masyarakat yang dikemukakan di sini ialah keterpaduan, berkelanjutan, keserasian, kemampuan sendiri (swadaya dan gotong royong), dan kaderisasi. Prinsip keterpaduan memberi tekanan bahwa kegiatan pengembangan masyarakat didasarkan pada program-program yang disusun oleh masyarakat dengan bimbingan dari lembaga-lembaga yang mempunyai hubungan tugas dalam pembangunan masyarakat. Prinsip berkelanjutan memberi arti bahwa kegiatan pembangunan masyarakat itu tidak dilakukan sekali tuntas tetapi kegiatannya terus menerus menuju ke arah yang lebih sempurna. Prinsip keserasian diterapkan pada program-program pembangunan masyarakat yang memperhatikan kepentingan masyarakat dan kepentingan Pemerintah. Prinsip kemampuan sendiri berarti dalam melaksanakan kegiatan dasar yang menjadi acuan adalah kemampuan yang dimiliki oleh masyarakat sendiri.
Prinsip-prinsip di atas memperjelas makna bahwa program-program pendidikan nonformal berbasis masyarakat harus dapat mendorong dan menumbuhkan semangat pengembangan masyarakat, termasuk keterampilan apa yang harus dijadikan substansi pembelajaran dalam pendidikan nonformal. Oleh karena itu, upaya untuk menjadikan pendidikan nonformal sebagai bagian dari kegiatan masyarakat memerlukan upaya-upaya yang serius agar hasil dari pendidikan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dalam upaya peningkatan kualitas hidup mereka
Dalam hal ini perlu disadiri bahwa pengembangan masyarakat itu akan lancar apabila di masyarakat itu telah berkembang motivasi untuk membangun serta telah tumbuh kesadaran dan semangat mengembangkan diri ditambah kemampuan serta ketrampilan tertentu yang dapat menopangnya, dan melalui kegiatan pendidikan, khususnya pendidikan nonformal diharapkan dapat tumbuh suatu semangat yang tinggi untuk membangun masyarakat desanya sendiri sabagai suatu kontribusi bagi pembangunan bangsa pada umumnya.
sumber: https://uharsputra.wordpress.com/pendidikan/pendidikan-nonformal/
Perkembangan IPTEK dalam Kehidupan Sosial
Diposting oleh
Unknown
/
Comments: (0)
DAMPAK PERKEMBANGAN IPTEK TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL
A.
Perkembangan Iptek
Perkembangan
dunia iptek yang demikian pesatnya telah membawa manfaat luar biasa bagi
kemajuan peradaban umat manusia. Pengembangan iptek dianggap sebagai solusi
dari permasalahan yang ada. Sementara orang bahkan memuja iptek. sebagai liberator
yang akan membebaskan mereka dari kungkungan kefanaan dunia. Iptek diyakini
akan memberi umat manusia kesehatan, kebahagiaan dan imortalitas.
Dalam
peradaban modern yang muda, terlalu sering manusia terhenyak oleh disilusi dari
dampak negatif iptek terhadap kehidupan umat manusia. Kalaupun iptek mampu mengungkap
semua tabir rahasia alam dan kehidupan, tidak berarti iptek sinonim dengan
kebenaran. Sebab iptek hanya mampu menampilkan kenyataan. Kebenaran yang
manusiawi haruslah lebih dari sekedar kenyataan obyektif. Kebenaran harus mencakup
pula unsur keadilan. Tentu saja iptek tidak mengenal moral kemanusiaan, oleh
karena itu iptek tidak pernah bisa mejadi standar kebenaran ataupun solusi dari
masalah-masalah kemanusiaan.{mospagebreak} Dampak positif dan dampak negative
dari perkembanganteknologi dilihat dari berbagai bidang.
B. Hubungan Iptek Dengan Kehidupan Sosial
Dalam abad XX
IPTEK berkembang pesat berkat pemakaian alat-alat yang makin
sempurna, sehingga mendapat sebutan IPTEK modern. Kemajuan
IPTEK mendorong majunya teknologi yang makin
dapat memakmurkan kehidupan manusia, karena tujuan
teknologi memang diadakan untuk kebutuhan manusia.
Namun, di samping tujuan dapat tercapai, terjadi pula dampak sampingan (
side-effect ) yang dapat mengganggu. Untuk itu diupayakan
peningkatan kegunaan teknologi dan memperkecil dampaknya. Bila hal
tersebut tercapai, maka kegiatan mempergunakan teknologi
mamperoleh nilai ekonomis yang berarti. Misalnya, pemakaian
pesawat terbang besar dan cepat memudahkan orang mencapai tujuan,
tetapi kejatuhannya menimbulkan risiko besar. Jadi, tujuan
dapat dicapai dengan hasil maksimal, sementara dampaknya diperkecil.
Abraham
Harold Maslow berbendapat, bahwa manusia adalah makhluk
yang memiliki berbagai kebutuhan yang digambarkan sebagai piramida.
Landasannya lebar, makin ke atas makin kecil. Kebutuhan pertama
yang wajib dipenuhi manusia adalah kebutuhan fisik yang juga dapat
disebut sebagai kebutuhan primer ( basic needs ) : sandang, pangan, dan
papan ( tempat tinggal ). Setelah kebutuhan fisik terpenuhi, manusia
perlu keamanan demi kelangsungan hidupnya. Kemudian
diperlukan bermasyarakat sebagai kehidupan sosial
selaku homo socius.
Manusia yang dapat lebih cepat dan
banyak memperoleh kebutuhan hidupnya merasa perlu
memperoleh harga diri. Akhirnya manusia memerlukan
aktualisasi diri sebagai tujuan tertinggi. Keempat
tujuan terakhir, yaitu keamanan, pengakuan sosial, harga diri, dan
aktualisasi diri merupakan kebutuhan psikis, yang dapat juga
disebut sebagai kebutuhan sekunder ataupun tersier. Dari hari
ke hari kebutuhan manusia baik fisik maupun psikis terus
meningkat, secara kuantitatif maupun kualitatif.
Pengetahuan teknologi ( technological
knowledge ) merupakan pengetahuan mengenai
proses-proses fisik yang secara operasional terwujud
dalam teknologi. Sehingga kemampuan berteknologi (
technological capability ) merupakan usaha untuk
menggunakan tenaga teknologi secara efektif yang dapat
dicapai melalui upaya teknologis ( technological effort ).
Tujuan positifnya bagi manusia yang akan dicapai,
sementara dampak sampingan yang negatif perlu diperkecil.
Kehidupan
sosial dipengaruhi oleh kemajuan teknologi. Kebutuhan manusia akan pangan
sangat dipengaruhi oleh kemajuan teknologi pertanian, sedangkan kebutuhan akan
komunikasi dipengaruhi oleh teknologinya, seperti media cetak, media elektronik
yang selain untuk berkomunikasi, juga dapat memperluas wawasannya.
Masyarakat memang banyak yang mengeluh dampak negatif dari teknologi, tetapi
kegiatannya terus dilakukan karena tetap masih lebih banyak untung daripada
ruginya.
C. Dampak Perkembangan Iptek Pada Kebutuhan Pokok
1.
Pangan
Pangan merupakan kebutuhan
pokok yang paling utama sebab tanpa pangan manusia akan mati. Kelestarian
hidupnya terancam, dan manusia berusaha untuk menjauhkan diri dari
kematian. Alam menyediakan macam-macam kebutuhan pangan untuk
diusahakan dengan teknologi, mula-mula sederhana, makin hari makin maju.
Di Indonesia kebutuhan
pangan yang tradisional dapat dipenuhi sesuai dengan
lingkungan alamnya. Di Indonesia bagian barat yang
banyak memperoleh hujan, padi yang setelah ditumbuk menjadi
beras merupakan makanan pokok.
Sayuran dan buah-buahan
merupakan pelengkap kebutuhan makan. Agar produktivitasnya
dapat lebih tinggi, maka untuk kesuburan tanaman diberi
pupuk. Yang tradisional adalah pupuk kandang yang alami ( hayati ),
sedangkan yang modern adalah pupuk buatan, produksi pabrik yang
makin dinilai mempunyai dampak negatif terhadap
kesehatan manusia. Bangsa asing di Jakarta lebih suka
mengkonsumsi hasil pertanian yang memakai pupuk alami daripada
pupuk pabrik. Hal itu merupakan kesempatan bagi pengusaha
pertanian modern karena harga hasilnya jauh lebih tinggi daripada
produksi pertanian biasa yang banyak memakai pupuk pabrik.
Jumlah penduduk terus
meningkat, sementara itu tanaman bahan makanan mudah
terganggu penyakit, sehingga diperlukan usaha meningkatkan hasil
pertanian sekaligus dapat menghindarkan tanaman dari penyakit.
Caranya dengan mempergunakan teknologi pertanian, terutama dengan
revolusi hijau ( green revolution ). Selain benih unggul, perlu ditunjang
oleh teknologi penggarapan tanah, pemeliharaan hasilnya dan
pengolahan.
2.
Sandang
Sandang atau pakaian sekarang
bukan lagi sekedar melindungi tubuh terhadap
gangguan cuaca, melainkan sudah meningkat sebagai
lambang status sosial, lebih-lebih sebagai barang
dagangan. Karena orang zaman sekarang tidak cukup memiliki
dua stel pakaian, lebih dari dua jumlahnya dan
macam-macam kegunaannya.
Dahulu pernah orang
memakai kulit kayu sebagai pakaian, tetapi populasi penduduk
jauh lebih pesat daripada tanaman penghasilnya. Oleh karena
itu, dipergunakan kapas yang memerlukan cara tanam dan olah
yang lebih tinggi tekologinya. Ini pun sekarang tidak dapat juga
mencukupi kebutuhan manusia akan sandang. Sutra yang
dihasilkan oleh ulat merupakan bahan yang lembut
dan bagus yang dahulu pusatnya di Cina. Sementara itu bangsa-bangsa
di Timur Tengah mempergunakan bulu domba yang menghasilkan
wol sebagai bahan sandang yang bagus. Itu pun tidak cukup,
sehingga orang dengan teknologi yang lebih maju
mempergunakan serat sintesis baik yang berasal dari
tanaman yang diproses secara kimiawi menjadi benang ( rayon
) maupun dari bahan tambang seperti batu bara atau minyak
bumi yang diproses menjadi polyester, poliprolin, atau polietilin.
Kegiatan-kegiatan yang sifatnya positif tersebut,
sekaligus diantisipasi segi negatifnya. Bahan sintesis
yang bersifat plastik jangan sampai menimbulkan sampah
plastik dengan jalan mengolahnya kembali atau
mencari bakteri yang mampu memakan bahan plastik.
Manusia seni ( Homo
aestheticus ) menginginkan juga keindahan dalam soal sandang.
Tradisi menenun dan membatik yang banyak menghasilkan karya
seni dilanjutkan sebagai barang kerajinan yang masih dilakukan dengan tangan.
Karena dikerjakan dengan tangan makan waktu yang lama, berakibat
harganya mahal. Karena pasarannya baik, maka orang berusaha menghasilkan
batik dengan sitem cap ( bukan yang tulis ) yang pasarannya cukup baik.
Sebagian produk batik di Indonesia menjadi barang ekspor, tetapi
tersaingi negala lain seperti Malaysia sebagai negara industri yang makin
maju.
3.
Papan
Papan yang berarti
tempat tinggal pada mulanya hanya sebagai tempat untuk memperoleh
rasa aman, terlindung dari gangguan cuaca atau binatang, malahan
mungkin dari manusia yang lain. Rumah tradisional yang
dihasilkan dibuat dari bahan alami yang terdapat di sekitar tempat tinggal.
Bahan bangunan seperti
daun rumbia, ijuk, kayu ( sirap ), bamboo ( dopi ), lalang
dipergunakan orang untuk rumah bahan atap. Dinding rumsanya
bamboo, kayu, pelepah, sedang untuk rumah panggung, lantai rumah
dibuat dari bamboo atau kayu. Bahan bangunan rumah
tradisional mudah dan cepat rusak ( sekitar 10 tahun ) karena cuaca
atau dimakan rayap, sehingga pada batas waktu tertentu
terkapsa diperbaiki, bahkan diganti. Biasanya cukup mahal,
sehingga secara ekonomis merugikan.
Manusia berusaha
memperoleh tempat tinggal yang aman dan nyaman. Untuk itulah
dibangun rumah yang bahan-bahannya lebih tahan lama, dapat
puluhan bahkan ratusan tahun. Hasil alam yang diolah disesuaikan dengan
kebutuhan. Tanah liat dijadikan genting, bahkan tambang yang
menghasilkan seng dijadikan atap. Temboh rumah dari bata yang
diberi lapisan dengan bahan semen, lantai yang bahannya dari
semen dalam wujud tegel atau keramik menghasilkan
tempat tinggal yang kuat dan lebih tahan lama. Konsekuesinya,
harganya lebih mahal.
D. Dampak Dari Pembangunan Indrustri
Menurut Alfin Toffler
dalam bukunya Gelombang Ketiga (The Third Wave ), kegiatann
manusia untuk mencukupi kebutuhannya akan pangan
menimbulkan gelombang pertama yang memakan waktu sekitar
7.000 tahun. Manusia berusaha secara evolutif dari
food gathering menjadi food producing dan tercukupilah
kebutuhan hidupnya dari hasil pertanian. Kebutuhan yang
terus meningkat secara kualitatif dan kuantitatif
mendorong usaha mencukupi kebutuhan sekunder yang
dicukupinya dalam gelombang kedua berupa kegiatan atau
revolusi industri. Kegiatan yang dilakukan manusia berkat makin
banyak pengalaman dan kecerdasan cukup makan waktu sekitar dua abad
saja. Perubahan yang mendasar terjadi : dari kehidupan
agraris menjadi industrial. Dampaknya dalam kehidupan makin meluas,
urbanisasi, polusi, kehidupan sosial, dan lebih-lebih ekonomi.
Urbanisasi dalam pengetahuan
lama dan sempit ( mikro ) merupakan perpindahan penduduk dari pedesaan
ke perkotaan. Terjadilah perubahan-perubahan pada para
urbanisan : dari petani menjadi pekerja, dari berbahasa
daerah ke bahasa nasional Indonesia, dari pola hidup yang komunal
menjadi individual. Budaya-budaya daerah asing bertemu dan membentuk
budaya nasional sebagai puncak-puncak.
Dampak industri yang sangat
terasa dalam bidang ekonomi. Pemakaian mesin
menghasilkan produksi yang melimpah. Produk
banyak demikian tidak tertampung lagi dalam
pasaran local atau nasional, sehingga harus disalurkan
ke pasar internasional. Demi kelancaran pemasaran, para
kapitalis modern mempengaruhi politik pemerintahannya.
Mendesak agar pemerintah mendukung usahanya mencari
atau merestui pasaran di negara lain, bila perlu
dengan dukungan militer yang kers. Timbullah imperialisme modern
yang menitikberatkan kegiatannya dalam bidang ekonomi setelah
terjadi revolusi industri.
Di samping mencari daerah
pemasaran, juga dilakukan usaha memperoleh bahan mentah yang murah.
Cara demikian menyebabkan keuntungan kaum kapitalis yang didukung
pemerintah yang imperialis memperoleh keuntungan yang sangat
besar. Bahan mentahnya murah dibeli, hasil industrinya dijual
mahal ( berkat teknologinya yang lebih baik ). Contohnya
paling terkenal adalah imperialis Inggris sebelum Perang
Dunia I : dari India sebagai jajan dibeli kapas dan di negeri itu
juga tekstil dengan harga yang cukup bersaing terhadap
kerajinan tenun.
E. Dampak Iptek Dalam Bidang Komunikasi
Sebelum dipergunakan alat-alat
komunikasi yang elektronik, manusia berkomunikasi secara alami. Manusia
berhadapan muka ( face to face ) berbicara dalam keakraban untuk
jarak lebih jauh dengan tanda-tanda seperti dengan kentongan,
tanda morse, atau memakai bendera.
Setelah manusia menemukan alat
komunikasi elektronik yang diawali dengan penemuan telepon
oleh Alexander Graham Bell ( 1847-1922 ) komunikasi
secara tatap muka seperti hilang. Hanya suara yang terdengar.
Mudah-mudahan pesawat telepon yang juga dilengkapi dengan gambar
dapat kembali menempatkan komunikasi yang akrab. Sarana
komunikasi dengan radio dan televisi dalam wujud bentuk
berita menyebabkan manusia mengetahui juga berita
tentango orang atau bangsa lain. Pemakaian telepon,
radio telah ada di Indonesia sejak zaman Belanda, tetapi
televisi baru ada tahun 1962 dan hanya dimiliki oleh
Pemerintah. Sejak tahun 1989 di Indonesia telah ada lima
stasiun televisi swasta.
Komunikasi melalui telepon
mengalami beberap kali kemajuan. Pada mulanya telepon
mempergunakan kawat sebagai sarana penghubungnya dan diperlukan orang
sebagai pengatur ( operator ). Kemudian ada telepon
otomat yang tidak memerlukan operator. Sekarang orang dengan muda dapat
berhubungan dengan telepon melalui satelit. Indonesia memiliki
Palapa yang dikendalikan melalui stasiun Bumi di Cibinong.
Komunikasi secara
tertulis yang tradisional dilakukan dengan surat. Yang modern
telah mempergunakan telegram, teleks, facsimile yang bekerjanya jauh
lebih cepat. Komunikasi dengan cara-cara tersebut di atas praktis memberikan
nilai positif bagi manusia. Hanya biaya yang relatif lebih mahal
yang harus ditanggung. Hal-hal yang negatif praktis tidak ada. Suatu
sumbangan besar bagi kesejahteraan manusia.
F. Dampak Iptek Terhadap Kesehatan
Penyakit berupa kuman
secara ekologi memang harus ada di Bumi. Kalau tidak ada,
dunia akan penuh dengan makhluk hidup yang pada
akhirnya Bumi tidak mampu lagi mendukung kehidupan manusia. Ada
sejumlah penyakit yang menular, sehingga membahayakan
masyarakat, di antaranya malaria, kolera, cacar, paru-paru,
frambusia, dan kelamin. Sekarang yang menakutkan adalah AIDS
( Acquired Immmunodeficiency syndrome ), yaitu penyakit
akibat manusia kehilangan kekebalan tubuh dan sampai
sekarang belum diperoleh obatnya yang mujarab.
Penularannya terutama melalui hubungan kelamin, jarum
suntik yang tidak steril lagi setelah dipergunakan oleh
penderita AIDS.
Dengan
adanya perkembangan IPTEK manusia medapatkan berbagai kemudahan dalam melaksanakan
kegiatannya sehari-hari. Bahkan saat sekarang ini hampir setiap orang itu tidak
bisa terpisah dari adanya teknologi, setiap orang memanfaatkan alat komunikasi
langsung jarak jauh seperti HP untuk berhubungan dengan orang lain yang
berjauhan. Orang kalau ingin bepergian ke luar negeri tidak lagi memerlukan
waktu yang lama, karena mereka tinggal naik pesawat terbang, dengan beberapa
menit saja mereka sudah sampai di tempat tujuan yang dituju, selain itu
berbagai kegiatan yang pada awalnya dilakukan dengan menggunakan banyak tenaga
manusia untuk mengerjakannya, kini dengan adanya perkembangan IPTEK semuanya
itu dapat teratasi dengan penggunaan tenaga mesin untuk melakukan pekerjaan
tersebut dengan waktu yang relative lebih cepat daripada menggunakan tenaga
manusia secara manual.
Dengan
demikian dapat dipahami bahwa adanya perkembangan IPTEK, manusia sangat banyak
terbantu untuk memenuhi berbagai kebutuhan dan menyelesaikan berbagai
permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari, tetapi disisi lain manusia
juga harus sadar akan adanya berbagai macam ancaman yang dapat ditimbulkan oleh
adanya perkembangan IPTEK tersebut, yang akan dapat membahayakan bagi manusia
itu sendiri.
G.Kesimpulan Dan Saran
Ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK) banyak memberikan manfaat bagi kehidupan sosial masyarakat.
IPTEK sangat berpengaruh dalam berbagai bidang, diantaranya:
a.
IPTEK
pada kebutuhan pokok
b.
IPTEK pada
pengembangan industri
c.
IPTEK
pada bidang komunikasi
d.
IPTEK
pada bidang kesehatan
Dengan memperhatikan perkembangan
dan kemajuan zaman dengan sendirinya pemanfaatan dan penguasaan IPTEK mutlak
diperlukan untuk mencapai kesejahteraan bangsa. Perkembangan IPTEK di berbagai bidang di tengah perkembangan zaman yang
semakin pesat semestinya dapat meningkatkan kualitas SDM di tengah
bermunculannya dampak negative dari adanya perkembangan IPTEK, sehingga
diperlukan pemikiran yang serius dan mantap dalam menghadapi permasalahan dalam
penemuan-penemuan baru tersebut.
Adanya Ilmu pengetahuan dan Teknologi ( IPTEK ) adalah buah
pikiran manusia, manusia mengelola untuk kemaslahatan hidupnya.
Dengan cara meneliti, mengembangkan, dan mengkaji objek
penelitian sesuai dengan keperluannya. Untuk itu, kita semua
harus mengenalkan IPTEK sebagai bekal kemajuan hidupnya. Kita
harus mencitakan alat-alat yang bermanfaat bagi
kehidupan sosial, melalui IPTEK. Dan satu hal yang penting
bagi dalam mengembangkan ITPEK kita harus mengembangkan
ilmu pengetahuan yang ramah lingkungan untuk mengurangi
negatif dari sebuah teknologi.
sumber : http://cumi2kering.blogspot.com/2012/03/dampak-perkembangan-iptek-terhadap.html